Soloraya
Senin, 17 Januari 2022 - 09:29 WIB

35.000 Batang Sengon Untuk Gerakan 1 Pohon 1 Juta Manfaat di Sragen

Tri Rahayu  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani, warga, pimpinan Kecamatan Sambirejo, perangkat Desa Kadipiro, dan legislator Luluk Nur Hamidah secara simbolis menanam pohon sengon di wilayah Desa Kadipiro, Sambirejo, Sragen, Minggu (17/1/2022). (Istimewa/Ibnu Indratmoko)

Solopos.com, SRAGEN — Para petani dan warga di Desa Kadipiro, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah melakukan gerakan menanam satu pohon untuk sejuta manfaat pada Minggu (16/1/2022).

Mereka menanam 35.000 batang bibit pohon sengon di lingkungan Desa Kadipiro. Gerakan penanaman satu pohon untuk sejuta manfaat itu dihadiri legilsator Komisi IV DPR RI, Luluk Nur Hamidah.

Advertisement

Luluk secara simbolis menanam pohon sengon bersama pimpinan Kecamatan Sambirejo, yakni Camat Sambirejo Didik Purwanto, kapolsek, danramil, dan perangkat Desa Kadipiro. Perwakilan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah X Surakarta bersama ketua gabungan kelompok tani (gapoktan) juga terlibat.

Baca Juga : 10 Berita Terpopuler: 10 Hari Menuju Keputusan Ustaz Yusuf Mansur

Advertisement

Baca Juga : 10 Berita Terpopuler: 10 Hari Menuju Keputusan Ustaz Yusuf Mansur

Kepala Desa Kadipiro, Sambirejo, Sragen, Ibnu Indratmoko, kepada Solopos.com, Senin (17/1/2022), menyampaikan puluhan ribu bibit sengon itu disiapkan lewat program Kebun Bibit Rakyat (KBR).

Dia menerangkan program KBR itu diinisiasi Luluk Nur Hamidah dan direalisasikan lewat gerakan satu pohon sejuta manfaat.

Advertisement

Baca Juga : Alamak, Kandang Berisi 2.600 Ekor Ayam di Sragen Ludes Terbakar

Ibnu menerangkan Luluk sempat berdialog dengan beberapa peternak lele, seperti Tri Harsono dan Parjiyanto. Dua peternak lele itu, kata dia, mengaku bisa mendapatkan keuntungan rata-rata Rp2 juta per bulan dari hasil pemijahan ikan lele.

Dia menerangkan sekali pemijahan bisa menghasilkan 50.000-150.000 ekor bibit lele. “Jadi tinggal mengalikan saja keuntungannya. Hasilnya cukup menjanjikan dan bisa mengangkat perekonomian masyarakat Kadipiro,” katanya.

Advertisement

Ibnu menyampaikan usaha budidaya pemijahan ikan lele itu menjadi strategi Pemerintah Desa Kadipiro dalam mengentaskan kemiskinan. Kadipiro masuk zona merah kemiskinan di Kabupaten Sragen.

Baca Juga : Pembayaran Tunai Masih Mendominasi BRT Trans Jateng Solo-Sumberlawang

Dia juga menjelaskan dengan usaha pemijahan ikan lele itu bisa menekan angka pengangguran di Kadipiro. “Kami meristis usaha pemijahan lele itu dengan membentuk dan mendampingi kelompok peternak Taruna Tani. Kami berharap dengan program perikanan, kehutanan, dan pertanian itu kemiskinan di Kadipiro bisa habis,” ungkapnya.

Advertisement

Selain itu, Ibnu menerangkan Program UPPO juga menjadi salah satu solusi yang sering dikeluhkan petani karena susah dan pupuk mahal. Dia mengatakan program UPPO bertujuan agar pertani bisa kembali memanfaatkan pupuk organik dari kontoran sapi dan kompos daun mahoni, johar, dan daun tumbuhan lain.

“Pupuk organik ini sering dipakai para leluhur dalam mengolah dan menggarap sawah. Jadi tidak mustahil kalau nantinya pertani di Desa Kadipiro pun bisa menghasilkan beras organik.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif