SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
SUKOHARJO–Sebanyak 35 pejabat di Pemkab Sukoharjo mendapatkan fasilitas handy talky (HT) sebagai kelengkapan alat komunikasi dari Lembaga Sandi Negara.
Kabag Humas Pemkab Sukoharjo, Joko Nurhadiyanto, Rabu (30/1/2013) menyatakan, ke-35 pejabat itu adalah Bupati, Wabup, Sekda, para asisten, Kepala Badan/Dinas/Kantor.
“Juga saya sendiri dan Kasubbag Pemberitaan Media Massa dan Santel serta tiga orang sandiman yang bertugas di ruang santel. Sebenarnya semua pejabat eselon II dan III diusulkan namun hanya diberi 35 buah,” jelasnya.
Menurutnya, penyerahan alat komunikasi sudah dilakukan, Selasa (29/1/2013) di ruang Sekda. Asisten bidang administrasi umum Setda Sukoharjo, Eko Adji Arijanto menegaskan, alat komunikasi itu merupakan barang milik negara sehingga semua pemakai berstatus pinjam pakai.
“Alat komunikasi melekat pada jabatan sehingga apabila pejabat yang memakai Isec-HT rotasi, promosi atau pensiun tetap ditinggal. Tidak menjadi milik
pribadi.”
Menurutnya, alat tersebut bermanfaat untuk menunjang tugas-tugas kedinasan. “Apabila suatu saat dibutuhkan dapat dimanfaatkan untuk rapat koordinasi jarak jauh. Informasi yang disampaikan hanya dapat diketahui oleh lawan bicaranya sesama pemakai Isec-HT karena alat tersebut sudah mendapat pengamanan dari lembaga sandi negara.”
Lebih lanjut dijelaskan oleh Eko Adji, prinsip alat komunikasi tersebut seperti handphone namun sudah ditambah aplikasi oleh Lembaga Sandi Negara.
“Kalau dahulu jangkauan HT manual terbatas karena melalui frekuensi radio tetapi Isec-HT telah terkoneksi dengan internet sehingga jangkauan komunikasi lebih jauh. Sedangkan SMS Crypto kalau dikirim hanya dapat dibaca oleh sesama pengguna Isec HT.
harus ada kesepakatan kunci untuk membuka SMS. Kalau nyasar ke HP lain, SMS tidak bisa terbaca,” jelasnya.