SOLOPOS.COM - Jembatan penghubung Desa Soropaten dan Desa Gempol, Kecamatan Karanganom, Klaten, yang dibangun dengan bantuan dari Kementerian Sosial, Sabtu (29/6/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Jembatan penghubung di jalan poros antara Desa Soropaten dengan Gempol, Kecamatan Karanganom, Klaten, kini sudah rampung dibangun. Pembangunan jembatan itu sudah dinanti warga selama 35 tahun.

Realisasi pembangunan jembatan itu menggunakan dana stimulan dari Kementerian Sosial (Kemensos) melalui program Keserasian Sosial Berbasis Masyarakat (KSBM) 2024.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Peresmian jembatan di Dukuh Pandanan, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, itu digelar Sabtu (29/6/2024). Kegiatan dihadiri Pejabat Staf Khusus Menteri Sosial (Mensos), Faozan Anwar.

Selain itu, ada Camat Karanganom, Joko Handoyo, serta perwakilan dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dissos P3APPKB) Klaten yang hadir pada acara itu.

Nilai bantuan dari Kemensos untuk pembangunan jembatan itu mencapai Rp150 juta. Jembatan itu memiliki panjang sekitar 10 meter dan melintang di atas sungai.

Lokasinya tak jauh dari kompleks Tugu Waseso serta Menara Baskoro yang memiliki nilai sejarah tinggi. Kawasan itu dikenal sebagai wisata religi di makam Kiai Karsorejo yang disebut sebagai salah satu tokoh pergerakan perintis kemerdekaan.

Staf Khusus Mensos, Faozan Amar, menjelaskan kelompok masyarakat yang tergabung dalam forum keserasian sosial melalui pemerintah desa (pemdes) mengirimkan usulan ke Kementerian Sosial (Kemensos).

Usulan itu ditindaklanjuti Kemensos dengan melakukan verifikasi dan validasi serta melakukan asesmen hingga dilakukan pembangunan. Proses pembangunan dilakukan secara gotong royong melibatkan warga setempat.

“Bantuan dari Kemensos itu sifatnya hanya stimulan. Bisa dilihat sendiri kondisinya yang saat ini pasti nilainya bisa lebih dari itu [lebih dari Rp150 juta],” kata Faozan saat ditemui wartawan di sela peresmian.

Gotong Royong Warga

Faozan menjelaskan program keserasian sosial merupakan salah satu kegiatan yang digulirkan Kemensos untuk mencegah konflik sosial serta deradikalisme di masyarakat. Selain itu, ada program kearifan lokal yang bertujuan sama.

“Intinya kegiatan sosial di masyarakat tetap berjalan bisa memperkuat daya rekat di lingkungan masyarakat sebagai modal sosial mewujudkan pembangunan,” kata Faozan.

Kepala Desa (Kades) Soropaten, Sri Wigati, menjelaskan pembangunan jembatan itu dilakukan secara gotong royong. Dia menjelaskan proses pembangunan jembatan itu berlangsung kurang dari tiga bulan. Keinginan warga agar ada jembatan tersebut sudah sekitar 35 tahun lalu.

“Sebelumnya di sini masih berupa tanah serta menjadi tempat pembuangan sampah. Sekitar 35 tahun belum ada tindak lanjutnya. Baru tahun ini alhamdulillah difasilitasi forum KS bisa terealisasi,” kata Sri Wigati.

Sri Wigati berharap jembatan itu membantu akses transportasi warga setempat termasuk mendukung pengembangan wisata di desa tersebut. “Jadi akses ini sangat dibutuhkan untuk jalan penghubung baik sebagai trasnportasi maupun jalur anak-anak sekolah. Kemudian bisa menjadi sarana wisata,” kata dia.

Kabid Sosial Dissos P3APPKB Klaten, Hari Suroso, mengatakan program keserasian sosial maupun kearifan lokal sebagai upaya mencegah serta menurunkan konflik karena benturan kepentingan hingga program deradikalisasi. “Program ini bertujuan mendorong masyarakat tetap mengedepankan kebersamaan dan gotong royong,” kata Hari.

Dia menjelaskan di Klaten program itu sebelumnya sudah bergulir di beberapa wilayah. Dia berharap program itu bisa terus merawat kebersamaan antarwarga maupun dengan pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya