Soloraya
Selasa, 11 September 2018 - 18:54 WIB

38 Pengidap HIV/AIDS Ditemukan di Sukoharjo, Ini Lokasi Persebarannya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SUKOHARJO &ndash;</strong> Sebanyak 38 pengidap baru HIV/AIDS ditemukan di Sukoharjo selama kurun waktu Januari-Juli 2018. Sementara para ibu hamil diminta menjalani tiga tes infeksi menular secara sukarela yakni HIV, sifilis, dan hepatitis B.</p><p>Koordinator Yayasan Sahabat Sehat Mitra Sebaya (Yasema) Sukoharjo, Garis Subandi,<span>&nbsp;mengatakan para pengidap baru virus HIV/AIDS ditemukan saat menjalani <em>voluntary counseling test</em> (VCT) di puskesmas maupun rumah sakit. Mereka terbanyak ditemukan di wilayah perbatasan dengan Kota Solo seperti Kartasura, Grogol, dan Mojolaban. </span></p><p>"Warga yang pernah melakukan hubungan berisiko dengan bergonta-ganti pasangan diminta menjalani VCT di layanan kesehatan terdekat. Tak usah takut dan malu lantaran identitas diri dijamin kerahasiaannya," kata dia saat berbincang dengan <em>Solopos.com</em>, Selasa (11/9/2018).</p><p>Tren penularan virus HIV/AIDS selama beberapa bulan ini diketahui kaum lelaki suka lelaki (LSL) atau kaum gay. Pria yang akrab disapa Bandi ini mencatat ada lebih dari 20 kasus virus HIV/AIDS yang ditularkan kaum gay.</p><p><span>Selain itu, kalangan ibu rumah tangga juga rawan terjangkit virus HIV/AIDS. "Karena itu, para ibu hamil diminta menjalani VCT untuk memastikan apakah mengidap virus HIV/AIDS atau tidak. Kami bekerjasama dengan kader kesehatan di setiap desa/kelurahan untuk mendata dan memantau kalangan ibu hamil," ujar Bandi.</span></p><p><span>Menurut Bandi, orang dengan HIV/AIDS (ODHA) harus menjalani pengobatan antiretroviral (AVR) guna menekan jumlah virus di dalam tubuh. Di Sukoharjo, terapi ARV dilakukan di Puskesmas Nguter dan RSUD Ir. Soekarno.</span></p><p><span>Kasus penularan HIV/AIDS ibarat fenomena gunung es lantaran jumlah pengidap yang berpotensi menularkan virus masih cukup banyak. "Perlu keterlibatan aktif komunitas masyarakat maupun pihak swasta untuk menemukan pengidap baru virus HIV/AIDS. Virus ini hanya bisa ditularkan melalui berhubungan seksual atau berganti ganti jarum suntik. Berjabat tangan dengan ODHA tidak akan tertular," papar dia.</span></p><p><span>Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten Jamu selama sepuluh tahun ini sebanyak 495 kasus. Perinciannya, 236 kasus HIV dan 259 kasus AIDS. Sedangkan jumlah pengidap HIV/AIDS yang meninggal dunia sebanyak 69 orang.</span></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif