SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, menyerahkan BLT DBHCHT kepada salah satu buruh tani tembakau saat penyaluran bantuan di Pendapa Pemkab Klaten, Kamis (10/11/2022). (Istimewa/Bagian Prokopim Setda Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 4.150 buruh tani tembakau dan buruh pabrik rokok menerima bantuan langsung tunai (BLT) bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Masing-masing penerima mendapatkan Rp1,2 juta.

Penyaluran bantuan dilakukan di Pendapa Pemkab Klaten, Kamis (10/11/2022) siang. Para penerima berasal dari berbagai kecamatan, terutama di daerah sentra pertanian tembakau.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dissos P3APPKB) Klaten, M. Nasir, mengatakan masing-masing penerima mendapatkan bantuan Rp300.000. Bantuan disalurkan untuk empat bulan dan diberikan satu kali.

Alhasil, masing-masing penerima mendapatkan bantuan Rp1,2 juta. Nilai total BLT DBHCHT yang disalurkan mencapai Rp5 miliar.

“Penerimaan secara nontunai dan disalurkan utuh melalui rekening masing-masing di Bank Klaten,” kata Nasir saat ditemui seusai penyaluran bantuan.

Baca Juga: Hindari Pupuk Kimia, Petani di Klaten Ini Kembangkan Nitrobacter Kaya Manfaat

Nasir berharap bantuan tersebut bisa meringankan beban para buruh di tengah kenaikan harga BBM belum lama ini serta kenaikan harga komoditas lainnya.

“Mudah-mudahan dari bantuan ini para petani tembakau tetap eksis,” jelas dia.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan pandemi Covid-19 sangat berdampak pada ekonomi dan sosial di sektor tembakau. Saat pandemi harga tembakau menurun berpengaruh pada pendapatan yang diporelah.

“Sehingga pendapatan petani tembakau menurun dan tentu saja berdampak pada kesejahteraan mereka,” kata Mulyani.

Baca Juga: Petani dan Peternak di Klaten Banjir Bantuan Alsintan Bersumber dari APBN-APBD

Mulyani berpesan agar bantuan yang diterima dimanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin untuk membantu memenuhi kebutuhan pokok.

Salah satu petani asal Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kolot Hadi Mulyono, 60, mengatakan harga daun tembakau saat ini belum berpihak kepada petani. Dia menjelaskan harga daun tembakau basah untuk petikan petama Rp5.000 per kg.

Harganya terus menurun ketika petikan kedua dan selanjutnya. Selain harga yang masih rendah, faktor cuaca juga memengaruhi tanam tembakau.

“Saya hanya tanam sedikit. Hanya 500 tanaman. Di sela-selanya saya tanam cabai. Dapat bantuan ini ya tentu senang. Bisa buat tambah kebutuhan sehari-hari,” kata Kolot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya