Soloraya
Kamis, 26 Mei 2022 - 13:04 WIB

4.473 Ekor Hewan Ternak di Boyolali Kena Tracking PMK, Ini Hasilnya

Nimatul Faizah  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas memeriksa kondisi hewan ternak sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Singosari, Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (13/5/2022). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan peninjauan ke lokasi tersebut dan memastikan kondisi terkini hewan ternak sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku milik peternak setempat itu mulai pulih dan membaik. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Ngroho/YU

Solopos.com, BOYOLALI – Sebanyak 4.473 ekor hewan ternak di Boyolali telah di-tracking oleh Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali terkait penyakit mulut dan kuku atau PMK. Hasilnya ada 21 hewan ternak positif dan 360 suspek sampai Rabu (25/5/2022).

Ihwal data hewan ternak yang dilakukan tracking tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, saat dikonfirmasi Solopos.com pada Rabu sore.

Advertisement

“Dari hewan ternak yang telah suspek dan positif tersebut, ada 41 sembuh per hari ini,” jelasnya.

Lusia mengungkapkan ada dua daerah merah dan enam daerah kuning penyakit mulut dan kuku di Boyolali. Dua daerah merah adalah daerah yang terdapat kasus positif penyakit mulut dan kuku, yaitu di Kecamatan Ampel dan Mojosongo.

Advertisement

Lusia mengungkapkan ada dua daerah merah dan enam daerah kuning penyakit mulut dan kuku di Boyolali. Dua daerah merah adalah daerah yang terdapat kasus positif penyakit mulut dan kuku, yaitu di Kecamatan Ampel dan Mojosongo.

“Untuk daerah Kuning atau daerah suspek PMK ada di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Musuk, Tamansari, Selo, Cepogo, Gladagsari, dan Karanggede,” jelasnya.

Baca Juga: Seluruh Pasar Hewan di Boyolali Bakal Ditutup Sementara, Ada Apa?

Advertisement

Ia juga mengungkapkan selain menutup pasar hewan, penyemprotan disinfektan di semua pasar hewan juga akan dilakukan.

“Penyemprotan disinfektan di kandang-kandang juga, kemudian biosecurity untuk para peternak. Kemudian pengobatan bagi hewan ternak suspek dan positif dari teman-teman dokter hewan yang akan diketuai Kabid Keswan Disnakkan Boyolali,” kata dia.

Selanjutnya, Lusia menjelaskan hewan ternak yang positif ataupun suspek PMK akan diobati oleh para dokter hewan dengan memberikan antibiotik, vitamin, dan penurun panas.

Advertisement

Baca Juga: Pengumuman! Seluruh Pasar Hewan Boyolali Ditutup Sementara Mulai Besok

Sementara itu, Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, mengungkapkan selama penutupan pasar hewan diharapkan penanganan kasus penyakit mulut dan kuku dapat lebih fokus.

“Artinya dokter hewan yang ada di Kabupaten Boyolali tentunya akan lebih fokus jika sementara pasar hewan kami tutup terlebih dahulu. Diharapkan penanganan akan fokus pada titik-titik kandang yang sudah nampak suspek PMK,” jelasnya dalam rilis yang diterima Solopos.com.

Advertisement

Ia mengatakan selama pasar hewan ditutup akan ada disinfektasi di seluruh pasar hewan. Said mengungkapkan penyemprotan disinfektan juga akan dilakukan di kandang-kandang suspek PMK.

“Dalam penangannya nanti di tiap-tiap kandang yang muncul suspek maka kami bersama dengan PMI [Palang Merah Indonesia] Boyolali untuk melaksanakan penyemprotan disinfektan,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif