Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen optimistis partisipasi pemilih di Sragen bisa tembus 80%. Optimisme ini muncul di tengah fakta bahwa masih ada 4.924 warga yang kemungkinan tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena belum melakukan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
Selain itu, ada seratusan pasien di rumah sakit yang belum terdaftar sebagai pemilih yang juga terancam tak bisa gunakan hal pilih mereka.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
“Tadi kami sudah mengecek TPS di wilayah Sragen Kota, Karangmalang, dan Masaran. Semua petugas siap. Simulasi juga lancar dilaksanakan. Sekarang ayo masyarakat Sragen berbondong-bondng ke TPS. Saya minta 80% warga Sragen menunaikan kewajiban datang ke TPS,” ujar Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, seusai memusnahkan ribuan sisa surat suara yang rusak di halaman Kantor KPU Sragen, Selasa (13/2/2024) siang.
Bupati yang akrab disapa Yuni ini optimistis target partisipasi pemilih 80% itu bisa tercapai. Saat ditanya soal ribuan pemilih yang belum melakukan perekaman data e-KTP, Yuni mengaku belum mengetahui. Sebagai info, untuk bisa mencoblos, selain membawa surat undangan (formulir C), pemilih juga wajib membawa e-KTP asli.
Ketua KPU Sragen Prihantoro P.N, mengatakan orang yang belum melakukan perekaman e-KTP kemungkinan jumlahnya sudah berkurang. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Sragen, sambungnya membuka pelayanan di hari libur Sabtu dan Minggu.
“Besok, pada hari H juga masih ada pelayanan e-KTP,” jelasnya.
Dengan kondisi demikian, Prihantoro tetap optimisis partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 bisa capai 80%. Optimisme itu juga muncul setelah melihat tren masyarakat yang kian melek Pemilu berkat gencarnya sosialisasi melalui media sosial. Banyaknya juga caleg yang menggunakan media sosial sebagai sarana kampanye.