Soloraya
Selasa, 13 Februari 2024 - 19:57 WIB

4.924 Warga Sragen Belum Punya e-KTP, tapi Target Partisipasi Pemilih 80 Persen

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengambilan data untuk pembuatan KTP-el. (JIBI/Solopos/Harviyan Perdana Putra)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen optimistis partisipasi pemilih di Sragen bisa tembus 80%. Optimisme ini muncul di tengah fakta bahwa masih ada 4.924 warga yang kemungkinan tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena belum melakukan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

Selain itu, ada seratusan pasien di rumah sakit yang belum terdaftar sebagai pemilih yang juga terancam tak bisa gunakan hal pilih mereka.

Advertisement

“Tadi kami sudah mengecek TPS di wilayah Sragen Kota, Karangmalang, dan Masaran. Semua petugas siap. Simulasi juga lancar dilaksanakan. Sekarang ayo masyarakat Sragen berbondong-bondng ke TPS. Saya minta 80% warga Sragen menunaikan kewajiban datang ke TPS,” ujar Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, seusai memusnahkan ribuan sisa surat suara yang rusak di halaman Kantor KPU Sragen, Selasa (13/2/2024) siang.

Bupati yang akrab disapa Yuni ini optimistis target partisipasi pemilih 80% itu bisa tercapai. Saat ditanya soal ribuan pemilih yang belum melakukan perekaman data e-KTP, Yuni mengaku belum mengetahui. Sebagai info, untuk bisa mencoblos, selain membawa surat undangan (formulir C), pemilih juga wajib membawa e-KTP asli.

Ketua KPU Sragen Prihantoro P.N, mengatakan orang yang belum melakukan perekaman e-KTP kemungkinan jumlahnya sudah berkurang. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Sragen, sambungnya membuka pelayanan di hari libur Sabtu dan Minggu.

Advertisement

“Besok, pada hari H juga masih ada pelayanan e-KTP,” jelasnya.

Dengan kondisi demikian, Prihantoro tetap optimisis partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 bisa capai 80%. Optimisme itu juga muncul setelah melihat tren masyarakat yang kian melek Pemilu berkat gencarnya sosialisasi melalui media sosial. Banyaknya juga caleg yang menggunakan media sosial sebagai sarana kampanye.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif