SOLOPOS.COM - Ilustrasi Uang (JIBI/Dok)

ilustrasi

SOLO–Fasilitator Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) se-Jawa Tengah yang tergabung dalam Forum Komunikasi Fasilitator (FKF) mengancam akan melakukan aksi mogok kerja. Langkah ini sebagai buntut protes gaji empat bulan terakhir yang tak kunjung dibayarkan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pernyataan tersebut disampaikan ratusan perwakilan fasilitator PNPM-MP se- Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam pertemuan FKF di Joglo Taman Sriwedari, Solo, Rabu (19/6/2013). “Kami memberi waktu hingga akhir bulan ini. Kalau belum dibayarkan, kami akan mogok kerja,” tegas Sekretaris FKF Egy DF kepada wartawan.

Ketua FKF Jawa Tengah Kristiyanto mengatakan total jumlah fasilitator PNPM MP di Jawa Tengah ada 1.000 orang. Mereka tersebar di 29 kabupaten. Keterlambatan gaji fasilitator terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Dikatakannya, keterlambatan gaji juga pernah terjadi pada 2003 selama dua bulan, 2008 telat tiga bulan dan kini telat empat bulan.

Pihaknya khawatir jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, para fasilitator tak bisa melanjutkan pekerjaannya karena terhambat biaya operasional. Padahal, program PNPM MP tetap harus dilanjutkan karena program kerja setiap daerah sudah jelas.

“Kami juga menyatakan sikap menolak rencana pemotongan BLM sebesar 20%.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya