SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, M. Said Hidayat (tengah), didampingi Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Boyolali, Bambang Indriyanto (kiri), menyerahkan santunan BPJS Ketenagakerjaan di Pendapa Gedhe Boyolali, Senin (1/5/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — BPJS Ketenagakerjaan (TK) Kantor Cabang Boyolali sudah keluar uang hingga Rp18 miliar untuk membayar klaim asuransi peserta sepanjang Januari hingga April 2023. Jumlah itu terdiri atas klaim jaminan kecelakaan kerja, kematian, hari tua, dan pensiun.

Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Boyolali, Bambang Indriyanto, menjelaskan selama empat bulan itu, BPJS TK membayar 28 klaim program Jaminan Kecelakaan Kerja dengan nilai total Rp134.824.160.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Selanjutnya, untuk jaminan kematian ada klaim 54 dengan nilai manfaat sebanyak Rp2.598.500.000. Selain itu ada 1.605 klaim jaminan hari tua dengan nilai manfaat mencapai Rp15.820.335.740.

Lalu ada jaminan pensiun sebanyak 51 klaim dengan nilai manfaat mencapai Rp395.355.300 sedangkan jaminan kehilangan pekerjaan tidak ada klaim.

“Jumlah klaim dari Januari sampai April 2023 sebanyak 1.738 dengan nilai manfaat Rp18.949.015.200,” ujarnya saat dijumpai Solopos.com di peringatan May Day Alun-Alun Kidul Boyolali, Senin

Pada peringatan May Day, BPJS Ketenagakerjaan Boyolali menyerahkan nilai manfaat klaim kepada empat perwakilan yaitu Lasono selaku ahli waris Fatiah Setyawati dari PT Prima Sejati Sejahtera.

Santunan yang diserahkan kepada suami Fatiah tersebut merupakan jaminan hari tua Rp12.026.960, jaminan kematian Rp42.000.000, jaminan pensiun Rp383.400, beasiswa anak SD Rp1.500.000. Total manfaat klaim yang diterima Lasono senilai Rp55.910.360.

Santunan Beasiswa

Lalu kepada ahli waris Suparno dari Ekowisata Taman Air, Suparmi, diberikan santunan dengan perincian jaminan hari tua Rp24.975.920, jaminan kematian Rp42 juta, jaminan pensiun Rp383.400, beasiswa anak SMA Rp3 juta. Total Rp70.359.320.

Selanjutnya ahli waris Annisa Zuanis Fahma dari PT JSCorp Boyolali, Yani, mendapatkan santunan berupa jaminan kecelakaan kerja Rp118.494.366, jaminan hari tua Rp1.893.665, lalu jaminan pensiun Rp383.400. Total klaim BPJS TK yang diterima warga Boyolali itu mencapai Rp120.771.431.

Terakhir ada ahli waris Wahyu Tri Guntoro Basuki dari PT Pos Indonesia, Wahyu Endah, mendapatkan santunan dari jaminan hari tua Rp68.365.680, lalu jaminan kematian Rp42 juta, jaminan pensiun Rp627.210, beasiswa anak kuliah Rp12 juta, dan beasiswa anak SMA Rp3 juta.

“BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen untuk memberikan beasiswa ini sampai putra-putrinya lulus kuliah. Maksimal ada dua orang putra atau putri, misal start dari TK sampai kuliah total beasiswa yang diberikan Rp174 juta,” jelas Bambang.

Manfaat klaim berupa beasiswa di Boyolali tersebut dapat diberikan maksimal untuk dua orang putra atau putri peserta BPJS Ketenagakerjaan yang mengalami cacat total tetap karena kecelakaan kerja, meninggal dunia karena kecelakaan kerja, dan meninggal biasa dengan masa kepesertaan minimal tiga tahun.

Bambang menjelaskan beasiswa untuk anak SD dan SMP yaitu Rp1,5 juta per anak per tahun. Kemudian SMP Rp2 juta per anak per tahun, SMA Rp3 juta per anak per tahun, dan perguruan tinggi Rp12 juta per anak per tahun.

Jumlah Peserta BPJS Ketenagakerjaan Boyolali

“Naik ke jenjang perguruan tinggi Rp12 juta per tahun, sampai maksimal lima tahun. Beasiswa ini tidak mempengaruhi bila mana orang tuanya kembali berkeluarga, beasiswa tetap cair, kecuali anak tersebut bekerja atau menikah. Itu haknya putus,” kata dia.

Berdasarkan data dari BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Boyolali, total ada 106.490 pekerja yang telah terdaftar sebagai peserta program BPJS Ketenagakerjaan.

Perinciannya ada 76.970 pekerja penerima upah bukan penyelenggara negara, pekerja non-ASN 1.120 orang, perangkat desa 2.433 orang, RT-RW-BPD ada 9.675 orang, pekerja bukan penerima upah 5.842 orang, dan pekerja jasa konstruksi 10.450 orang.

Sementara itu, salah satu penerima manfaat klaim BPJS Ketenagakerjaan asal Sidomulyo, Ampel, Boyolali, Suparmi, 50, mengungkapkan santunan yang ia terima rencananya untuk menopang kehidupan keluarganya setelah sang suami meninggal dunia.

Ia memiliki dua orang anak, satu sudah bekerja dan satu lagi yang masih kelas X SMK. Suparmi berencana untuk membuka usaha untuk menghidupi anaknya.

“Santunan ini sangat membantu. Rencana saya ini untuk modal usaha, mau membuka toko kecil-kecilan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya