SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja sibuk menggali tanah untuk memasang jaringan pipa di tepi jalan Sambungmacan-Jenar, belum lama ini. PDAM Tirto Negoro Sragen terus berupaya menambah jaringan pipa untuk melayani kebutuhan air bagi warga terdampak kekeringan di Kecamatan Jenar dan Tangen. (Moh. Khodiq Duhri/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Empat desa di Kecamatan Jenar yang biasa terdampak kekeringan pada musim kemarau kini sudah bisa menikmati layanan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirto Negoro Sragen.

Menkes Terawan Resmikan Gedung Pengujian dan Kalibrasi Alkes Solo, Sempat Ada Momen Tak Jaga Jarak

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Direktur Utama (Dirut) PDAM Sragen, Supardi, mengatakan empat desa di Kecamatan Jenar tersebut adalah Kandangsapi, Dawung, Jenar dan Mlale. Pada musim kemarau, warga di empat desa itu biasa kesulitan mendapat air bersih. Sebagian wilayah di desa itu sebenarnya sudah disasar program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

Air Keruh di Musim Kemarau

Akan tetapi, kondisi air cenderung keruh dan kerap mengering saat musim kemarau. Oleh sebab itu, warga biasa mengandalkan bantuan air bersih dari Pemkab Sragen maupun pihak swasta kala datang kemarau.

“Kami telah membangun sumur dengan kedalaman 150 meter. Jadi, kami tidak mengambil sumber air di permukaan atau air dangkal karena kedalaman sumur lebih dari 50 meter. Saat musim kemarau, pasokan air tetap lancar. Itu sudah teruji di musim kemarau tahun ini,” jelas Supardi saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat (11/12/2020).

Hadir di Kantor PAC PDIP Saat Penghitungan Suara, Camat Giritontro Dianggap Tidak Netral

Sumur sedalam 150 meter itu memiliki debit air 25 liter/detik. Akan tetapi, yang terpakai saat ini baru 10 liter/detik. Pasokan air itu diharapkan bisa menyuplai kebutuhan untuk sekitar 2.000 rumah di Kecamatan Jenar dan Tangen. Saat ini terdapat 380 warga di empat desa itu yang sudah mendaftar sebagai pelanggan PDAM Sragen.

Sebanyak 85 warga di antaranya sudah membayar uang muka kepada PDAM. Hingga pekan ini, jaringan pipa sudah tersambung ke 73 rumah. “Lainnya nanti menyusul. Untuk sementara ini, target awal kami itu 400 rumah sudah tersambung jaringan,” papar Supardi.

Dua Unit Reservoar

Pada 2021, PDAM Sragen berencana membangun dua unit reservoar sebagai tempat penyimpanan cadangan air dan satu unit filtrasi atau tempat penyaringan air. Satu reservoar dan satu filtrasi itu bakal dibangun di Desa Bulakrejo, Kecamatan Sambungmacan.

Sabtu, PPK 12 Kecamatan Di Sukoharjo Serentak Hitung Perolehan Suara Pilkada 2020

Sementara satu reservoar bakal dibangun di Desa Dawung, Kecamatan Jenar. Masih di tahun yang sama, PDAM Sragen juga berencana menambah jaringan distribusi utama (JDU) di dua kecamatan yakni Tangen dan Jenar. JDU di Tangen diproyeksikan bisa melayani kebutuhan air di tiga desa yakni Katelan, Dukuh dan Ngepringan yang masuk Kecamatan Jenar.

Sementara JDU di Jenar diproyeksikan bisa mencukupi kebutuhan air di lima desa yakni Kandangsapi, Jenar, Dawung, Mlale dan Japoh. “Desa Ngepringan memang masuk Kecamatan Jenar, namun desa ini berada di perbatasan Tangen sehingga kebutuhan air dilayani dari JDU Tangen,” jelas Supardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya