Soloraya
Jumat, 22 April 2022 - 11:23 WIB

4 Fakta Polisi Wonogiri Ditembak Polisi Solo: Jomblo - Suka Berulah

Tim Solopos  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pangkat polisi. (Antara)

Solopos.com, WONOGIRI — Bripda PPS, polisi Wonogiri yang ditembak tim Resmob Polresta Solo, Selasa (19/4/2022), ditetapkan sebagai tersangka kasus pemerasan. Dia diketahui sebagai otak komplotan pemeras yang telah beraksi di berbagai wilayah di Soloraya.

Berdasarkan catatan Solopos.com, Jumat (22/4/2022), berikut lima fakta menarik tentang sosok Bripda PPS:

Advertisement

Jomblo

Bripda PS, 26, diketahui masih lajang. Dia tercatat sebagai warga di Kelurahan Giritirto, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri.
Salah seorang warga yang juga tetangga PS, Supat mengaku setiap hari rumah itu hanya ditinggali PS seorang diri.

“Dia memang sendirian. Masih muda dan belum menikah. Terakhir kali yang saya tahu hari Selasa [19/4/2022]. Kendaraannya masih ada,” katanya saat ditemui Solopos.com, Rabu.

Advertisement

“Dia memang sendirian. Masih muda dan belum menikah. Terakhir kali yang saya tahu hari Selasa [19/4/2022]. Kendaraannya masih ada,” katanya saat ditemui Solopos.com, Rabu.

Baca juga: Round Up Kronologi Lengkap Polisi Wonogiri Ditembak Polisi Solo

Sering Berulah

Polisi Wonogiri yang ditembak karena terjerat kasus tindak pidana pemerasan itu rupanya kerap membuat ulah dan melanggar kode etik Polri.

Advertisement

“Oknum polisi itu bermasalah dan sudah tiga kali dilakukan sidang disiplin. Statusnya dalam pengawasan dan untuk kasus pemerasan akan dilakukan pemeriksaan di Polda Jateng dan Polres setempat. Komitmen Kapolda akan menindak tegas setiap bentuk pelanggaran pidana selain pidana disiplin, dan kode etik PTDH melalui sidang KKEP,” ujarnya.

Baca juga: Cara Polisi Wonogiri Peras Warga: Buntuti Korban Check-in di Hotel 

Tukang Peras

Bripda PPS diduga sebagai otak komplotan pemeras. Dia bersama komplotannya memeras korban dengan cara kotor.
Modus komplotan ini adalah mengintai pasangan yang check-in di hotel dan memotretnya.

Advertisement

“Bermodal foto tersebut, komplotan pelaku lantas memeras korban dengan meminta sejumlah uang. Jika korban tidak menuruti keinginan pelaku, maka dia akan dilaporkan ke polisi,” terang Kapolresta Solo dalam siaran pers yang diterima Solopos.com melalui Whatsapp, Rabu (20/4/2022) sore.

Baca juga: Polisi Wonogiri Ditembak Polisi Solo: Mobil & Perut Bolong

Kasar

Polisi Wonogiri yang ditembak itu juga penah berlaku kasar menganiaya pacarnya. Dia juga tercatat pernah berkonflik dengan kelompok silat tertentu.

Advertisement

“Pertama itu kasus penganiayaan terhadap pacarnya. Kemudian, kasus membubarkan latihan kelompok silat tertentu yang akhirnya menimbulkan konflik antar-kelompok pencak silat. Terakhir, dia foto dengan seorang residivis di sel [penjara] hingga menimbulkan bentrok antarkelompok,” ujar Kabid Humas Polda Jateng.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif