SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sunarna, menjajal alat tanam modern sebelum diserahkan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di halaman Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten, Selasa (8/1/2012). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)


Bupati Klaten, Sunarna, menjajal alat tanam modern sebelum diserahkan kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di halaman Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten, Selasa (8/1/2012). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN--Empat Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Klaten menerima bantuan alat panen modern bernama combine harvester dari Kementerian Pertanian.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Penyerahan bantuan alat panen modern tersebut dilakukan Bupati Klaten kepada perwakilan gapoktan di Aula Dinas Pertanian (Dispertan), Selasa (8/1/2013).

Empat gapoktan yang mendapat bantuan alat panen modern itu masing-masing dari Desa Sidowayah Kecamatan Polanharjo, Desa Pakisan Kecamatan Cawas, Desa Jimbung Kecamatan Kalikotes dan Desa Towangsan Kecamatan Gantiwarno.

Pengelolaan alat panen yang bersumber dari APBN 2012 itu diserahkan Usaha Pelayanan Jasa Alat Pertanian (UPJA).

“Petani yang memanfaatkan alat tersebut dikenai biaya pemeliharaan kepada UPJA,” kata Kepala Dinas Pertanian Klaten Ir Wahyu Prasetya, saat ditemui wartawan seusai acara.

Selain combine harvester, Dispertan juga menyerahkan berbagai bantuan seperti 100 unit hand tractor dan satu unit alat tanam atau transplanter kepada gapoktan. Bupati juga menyerahkan bantuan 38 unit pompa air, lima unit transplanter dan sembilan unit hand tractor kepada lima Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pertanian.

Dalam kesempatan itu, Sunarna berpesan agar bantuan itu dimanfaatkan sebagaimana mestinya untuk mendukung program kemandirian pangan nasional yang dicanangkan pemerintah pusat.

”Semakin langkanya tenaga pertanian seperti buruh tandur, matun dan buruh panen bisa diatasi dengan peralatan modern ini. Dengan menggunakan mesin, pekerjaan menjadi lebih cepat dan menghemat waktu,” terang Sunarna.

Wahyu menambahkan, 66 unit lampu perangkap hama bernama light trap dari Provinsi Jateng juga diberikan kepada gapoktan di Klaten. Desa-desa yang dinyatakan endemis organisme pengganggu tanaman (OPT) berupa hama wereng batang cokelat akan mendapat bantuan lebih dari satu unit alat ini. Dari 66 unit light trap itu, 28 unit di antaranya sudah terpasang. Sementara sisanya baru akan didistribusikan kepada kalangan gapoktan.

“Alat itu bisa untuk mendeteksi dini adanya serangan wereng batang coklat dan penggerek batang. Dengan alat ini, petani bisa mengambil tindakan secepatnya untuk mencegah meluasnya serangan hama,” ujar Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya