SOLOPOS.COM - Suasana pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMPN 4 Sragen, Senin (6/9/2021). (Istimewa-Nining Kristanti)

Solopos.com, SRAGEN—Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen menyisir sembilan sekolah selama empat hari sejak Senin-Kamis (27-30/9/2021) untuk melakukan swab test antigen. Disdikbud bersama Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen memeriksa 569 siswa dan 41 guru di sekolah-sekolah itu dan hasilnya semuanya negatif Covid-19.

Penjelasan itu disampaikan Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Sragen, Prihantomo, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (1/10/2021). Dia mengatakan tes antigen kali terakhir dilakukan di SMP Muhammadiyah 1 Sragen dan SMPN 1 Karangmalang pada Kamis. Sebelumnya, tes antigen dilakukan di SMPN 6 Sragen dan SMP Birrul Walidain Muhammadiyah, SMPN 1 Sragen, SMPN 2 Sragen, SMPN 5 Sragen, SMPN 3 Sragen, dan SMPN 4 Sragen.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Tes swab antigen itu dilakukan dengan mengambil sampel acak untuk siswa dan guru di sembilan sekolah. Ada 569 siswa yang dites dan hasilnya negatif. Kemudian dari guru yang diambil acak 41 orang dan hasil tes antigen juga negatif. Untuk tes swab pada pekan depan kemungkinan tetap dilakukan tetapi tergantung siswa atau guru yang mau,” ujar Prihantomo.

Selama pembelajaran tatap muka (PTM) berjalan, Prihantomo melihat protokol kesehatan berjalan dengan baik. Dari pemantauannya ke sejumlah sekolah, protokol kesehatan itu justru semakin diperketat supaya tidak muncul klaster sekolah. “Evaluasi yang kamu temukan memang perlu diingatkan terus dalam pemakaian masker bagi siswa dan gurunya,” katanya.

Kepala SMPN 6 Sragen, Tri Priyadi, menyampaikan ada 61 siswa dan lima guru di SMPN 6 Sragen yang dites antigen secara acak oleh tim dari Dinas Kesehatan. Dia menerangkan pelaksanaan tes antigen itu juga dipantau langsung oleh Disdikbud. Sebelum ikut tes, kata dia, anak-anak mendapatkan pelayanan yang bagus.

“Ya, mereka diminta mengisi data diri berdasarkan data kartu keluarga. Kemudian satu per satu dipanggil untuk tes swab sembari menyerahkan data itu. Siswa yang dites diambilkan dari siswa yang memiliki mental baik. Setiap kelas diambil 3-4 orang sampel. Ada 24 kelas di sekolah kami sehingga ada 61 siswa yang ikut swab,” katanya.

Baca Juga: Ingin Ubah Sampah Jadi Emas, Warga Plumbungan Sragen Belajar ke Bantul

Kepala SMP Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen, Amir, menyampaikan ada 32 siswa yang ikut swab test antigen. Dia mengatakan puluhan siswa itu diambil dari delapan kelas, masing-masing empat siswa.

“Swab itu dilakukan karena ada klaster sekolah berskala nasional dan lokal. Kemudian Disdikbud dan Dinas Kesehatan melakukan tes. Semula dijadwalkan Senin lalu tetapi baru dilaksanakan Rabu. Memang ada siswa yang takut tetapi akhirnya mau swab juga,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya