Soloraya
Kamis, 2 Mei 2024 - 17:05 WIB

4 Kecelakaan Libatkan Kereta Api dalam 2 Hari di Klaten, 4 Orang Meninggal

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas mengevakuasi mobil yang tertabrak KA di perlintasan tanpa palang di Desa Boto, Kecamatan Wonosari, Klaten, Rabu (1/5/2024) siang. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Empat kali peristiwa kecelakaan yang melibatkan kereta api (KA) terjadi dalam dua hari terakhir di wilayah Kabupaten Klaten, Rabu-Kamis (1-2/5/2024). Dari empat kejadian itu, empat orang meninggal dunia.

Berdasarkan data yang diperoleh Solopos.com, empat kejadian kecelakaan itu, pertama terjadi di perlintasan berpalang dan berpenjaga di Tambak Pancasan wilayah Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Klaten, Rabu (1/5/2024) sekitar pukul 00.56 WIB.

Advertisement

Seorang warga Kecamatan Trucuk berinisial WD, 40, meninggal dunia setelah tertabrak KA di lokasi tersebut.  Berdasarkan informasi dari Polsek Kalikotes, saat itu penjaga palang KA Tambak Pancasan sesudah menutup pintu palang perlintasan dan melihat kedatangan kereta dari arah timur.

Tiba-tiba penjaga itu melihat seseorang berdiri menghadap KA dan tertabrak hingga terpental dan meninggal dunia. Selanjutnya, kejadian kedua yakni kecelakaan mobil berpenumpang dua orang tertabrak KA saat menyeberang perlintasan tanpa palang di Dukuh Bakalan, Desa Boto, Kecamatan Wonosari, Klaten, Rabu (1/5/2024), sekitar pukul 11.30 WIB.

Advertisement

Tiba-tiba penjaga itu melihat seseorang berdiri menghadap KA dan tertabrak hingga terpental dan meninggal dunia. Selanjutnya, kejadian kedua yakni kecelakaan mobil berpenumpang dua orang tertabrak KA saat menyeberang perlintasan tanpa palang di Dukuh Bakalan, Desa Boto, Kecamatan Wonosari, Klaten, Rabu (1/5/2024), sekitar pukul 11.30 WIB.

Mobil saat itu melaju dari arah barat atau dari arah Dukuh Bakalan menuju Boto. Sementara KA melaju dari arah utara atau dari Solo menuju Jogja. Akibat kejadian tersebut, satu orang penumpang mobil meninggal dunia sementara satu orang lainnya mengalami luka dan dalam kondisi di rumah sakit.

Peristiwa ketiga terjadi pada Kamis (2/5/2024) sekitar pukul 03.40 WIB. Seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya tertabrak KA di wilayah Desa Jambukulon, Kecamatan Ceper, Klaten.

Advertisement

Keselamatan KA

Tidak ditemukan bukti identitas diri pada tubuh korban. “Mrs X, tanpa identitas. Perempuan berumur sekitar 45 tahun, rambut hitam sebahu, badan sedikit gemuk, memakai celana kolor biru dongker, kaus hijau, memakai cincin di jari tengah tangan kiri, serta ditemukan jilbab warna merah maroon di dekat jenazah,” jelas Kapolsek Ceper kepada wartawan, Kamis.

Terakhir yakni kejadian orang tertabrak KA pada Kamis sekitar pukul 10.30 WIB. Peristiwa itu terjadi perlintasan KA wilayah Dukuh Sendangan, Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara.

Korban diketahui merupakan warga Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara. Berdasarkan data yang dihimpun dari Polsek Klaten Utara, korban seorang pria berinisial US, 67.

Advertisement

Dimintai tanggapannya mengenai rentetan kejadian kecelakaan yang melibatkan kereta api dalam dua hari terakhir di Klaten, Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, kembali mengingatkan agar warga maupun pengendara tetap waspada dan berhati-hati ketika menyeberang perlintasan KA.

Krisbiyantoro menjelaskan Daop 6 Yogyakarta mencatat ada empat kejadian temperan pada KA dalam kurun waktu yang sangat singkat yaitu dua hari pada Rabu-Kamis (1-2/5/2024). Total selama 2024 hingga kini ada 18 kasus kereta api tertemper baik oleh kendaraan atau orang.

Empat kejadian selama dua hari di wilayah Klaten berturut-turut menimpa KA Bungtalun Service, KA Sancaka, dan KA Mutiara Selatan yang tertemper pejalan kaki di jalur KA antara Stasiun Gawok hingga Klaten. Sementara, KA Argo Wilis tertemper mobil di perlintasan sebidang KM 122+0 jalur hilir antara Stasiun Gawok-Delanggu.

Advertisement

“Dari kejadian yang berturut-turut tersebut, Daop 6 Yogyakarta mengajak untuk bersama-sama menjaga dan meningkatkan keselamatan baik keselamatan diri maupun yang paling utama adalah keselamatan kereta api yang membawa banyak nyawa,” kata Krisbiyantoro berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Kamis.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif