SOLOPOS.COM - Ilustrasi demam berdarah dengue. (beritajakarta.com)

Ilustrasi (google/beritajakarta.com)

KARANGANYAR –Empat penyakit menular mengintai warga saat pancaroba atau pergantian musim dari penghujan ke kemarau. Keempat penyakit tersebut yakni diare, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), demam berdarah dengue (DBD) dan chikungunya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) DKK Karanganyar, Fatkul Munir, mengatakan peningkatan jumlah kasus penyakit menular dipengaruhi cuaca saat pancaroba.

Warga yang kondisi tubuhnya menurun bakal cepat terserang penyakit menular. Apalagi jika kondisi lingkungan rumah maupun lingkungan kotor.

“Bakteri penyakit bakal menyerang warga yang kondisi tubuhnya melemah,” katanya saat ditemui Solopos.com, Rabu (15/5/2013).

Menurutnya, peningkatan penyakit menular tak hanya menyerang warga yang berdomisili di wilayah perkotaan melainkan pedesaan. Kendati demikian, peningkatan jumlah kasus penyakit menular terbanyak di wilayah perkotaan terutama di permukiman padat penduduk. Pasalnya, mobilitas penduduk di wilayah perkotaan cukup tinggi.

Dia mencontohkan kasus penyakit DBD terbanyak di wilayah Colomadu, Jaten dan Karanganyar yang notabene kawasan permukiman padat penduduk. Jumlah penderita penyakit DBD terus meningkat setiap bulan.  “Mayoritas memang di wilayah perkotaan karena mobilitas penduduknya cukup tinggi. Namun, tak sedikit warga di pedesaan yang terserang penyakit menular,” ujarnya.

Warga diminta untuk menjaga kebersihan pribadi, rumah dan lingkungannya agar tak terserang penyakit menular. Selain itu, pola makan harus dijaga agar kekebalan tubuh juga tetap terjaga.

Berdasarkan data DKK Karanganyar hingga pertengahan Mei, jumlah penderita penyakit diare sebanyak 5.536 orang, ISPA sebanyak 344 orang, DBD sebanyak 299 sementara chikungunya sebanyak 214 orang.

Sementara seorang warga Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu, Slamet Paryidi, meminta agar instansi terkait menggencarkan penyuluhan pemberantasan penyakit menular di setiap desa.  Menurutnya, kesadaran perilaku kesehatan warga di perkotaan masih kurang. Selain itu, kader kesehatan di setiap desa/kelurahan harus dioptimalkan untuk mencegah penyebaran penyakit menular.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya