Soloraya
Kamis, 3 Februari 2022 - 17:11 WIB

40 Tahun YPCM Boyolali Fokus Didik Murid Difabel Agar Mandiri

Nimatul Faizah  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswa SLB YPCM Boyolali melakukan pertunjukan pantomim saat peringatan HUT ke-40 YPCM Boyolali, Kamis (3/2/2022). (Solopos/Ni`matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Yayasan Penderita Cacat Mental (YPCM) Boyolali menggelar perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-40 di aula Sekolah Luar Biasa (SLB) YPCM Boyolali pada Kamis (3/2/2022).

Salah satu panitia acara sekaligus guru di SLB YPCM Boyolali, Indras Sri Harjanti, mengatakan YPCM adalah yayasan yang melahirkan SLB pertama di Boyolali. “YPCM Boyolali ini yayasan yang menghasilkan sekolah SLB pertama kali yang ada di Boyolali, tentunya sudah banyak meluluskan siswa disabilitas,” ungkapnya kepada Solopos.com di sela-sela acara.

Advertisement

Ia menuturkan lulusan SLB YPCM Boyolali beberapa ada yang menjadi disabilitas mandiri, yaitu dengan membuka usaha sendiri, seperti cucian motor, menjahit dan potong rambut.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Pemkab Boyolali Siapkan Tempat Isolasi Terpusat

Advertisement

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Pemkab Boyolali Siapkan Tempat Isolasi Terpusat

Selanjutnya, Indras mengatakan perayaan ulang tahun ke-40 YPCM Boyolali diisi dengan pertunjukan seni dari siswa SLB YPCM Boyolali. Salah satunya adalah pantomim dari tiga murid laki-laki “Perayaan ini ada pentas seni dari siswa-siswa SLB YPCM Boyolali yaitu pantomim, tari, fashion show batik hasil karya siswa, puisi, geguritan, dan musik angklung,” ungkap Indras.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, pertunjukan pantomim dari tiga murid laki-laki tersebut mendapat atensi positif dari para tamu undangan yang datang. Banyak tamu undangan yang mengarahkan kamera, merekam gerakan mereka yang senada dengan musik.  “Mereka adalah siswa SLB YPCM Boyolali, jadi ada yang pantomim itu siswa kami tuli,” kata Indras.

Advertisement

Baca juga: Begini Cara Difabel Boyolali Agar Berdaya Sembari Lakukan Terapi

Ia mengatakan dalam perayaan tersebut, guru maupun staf yang telah purnatugas diberikan bingkisan dan diberi kesempatan untuk memberikan nasihat kepada para pengajar dan staf yang masih bertugas.

Selama 40 tahun berdiri di Boyolali, Ari menjelaskan  YPCM konsisten menjadi lembaga pendidikan yang berfokus pada pendidikan anak disabilitas di Boyolali. Ia menyebutkan, ada dua SLB yang telah didirikan oleh YPCM Boyolali antaranya SLB YPCM Boyollai dan SLB YPCM Banyudono.

Advertisement

“Selain itu, kami bermitra dengan beberapa Non-Governmental Organization [NGO] baik nasional maupun internasional untuk memberikan kontribusi di daerah binaan, seperti di Kecamatan Selo sebagai upaya pemenuhan hak-hak anak penyandang disabilitas,” ungkap Ari.

Baca juga: PBNU dan KND Sepakati Gerakan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas

Ari berharap di umur YPCM Boyolali yang menginjak 40 tahun ini, para karyawan dan fasilitator di YPCM dapat meningkatkan potensi dan kompetensi sebagai pendidik anak disabilitas.

Advertisement

“Saya juga berharap YPCM dapat meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menjangkau lebih luas lagi daerah binaan sehingga lebih banyak lagi penyandang disabilitas yang mendapatkan manfaatnya, serta dari sisi manajemen yayasan diharapkan dapat lebih baik lagi dan lebih akuntabel,” ungkap Ari.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif