SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Solo (Solopos.com)–Sebanyak 42 pasar tradisional se-Solo bersatu menolak pendirian mal di bekas Pabrik Es Saripetojo Purwosari.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Selain akan membunuh keberlangsungan pasar tradisional, keberadaan mal di Solo juga bukanlah budaya khas warga Solo.

“Aksi kami akan terus berkelanjutan. Pasar-pasar tradisional di Solo akan terus bersatu menolak mal,” pekik Sekjen Pasamuan Pasar Tradisonal Surakarta (Papatsuta), Tri Wiharto dalam aksinya di depan Saripetojo, Selasa (5/7/2011).

Dalam aksinya itu, Papatsuta satu persatu memasuki sejumlah pasar tradisional untuk melakukan kampanye anti mal. Sambil terus melakukan orasi penyadaran akan pentingnya ekonomi berbasis kerakyatan, Papatsuta juga memasang spanduk di setiap pasar tradisonal berisi ajakan tolak mal.

“Kali ini ada empat pasar yang kami datangi. Pasar Purwosari, Jongke, Gede, dan pasar buah,” lanjutnya.

Bukan hanya itu, para pedagang pasar tradisional di kawasan Purwosari juga akan menggelar malam tirakatan untuk berdoa agar mal tak jad dibangun di Saripetojo. Rencananya, malam tirakatan akan dilangsungkan di depan Saripetojo bersama pedagang lainnya.

“Kami akan berdoa bersama-sama agar mal batal dibangun. Selain itu, aksi malam tirakatan itu juga sebagai bentuk keprihatinan kami atas kesewenang-wenangan pemimpin daerah,” sahut pedagang Purwosari, Sugimin.

(asa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya