Soloraya
Kamis, 3 November 2022 - 13:17 WIB

42 Perempuan Penghayat dan Tokoh Agama Sukoharjo Ikuti Pelatihan Perdamaian

Tiara Surya Madani  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kegiatan Sarasehan Kebhinekaan tokoh perempuan lintas iman, Rabu (2/10/2202) di Telukan, Grogol, Dukoharjo. (Istimewa/ Paguyuban Komunikasi Kerukunan Umat Beragama).

Solopos.com, SUKOHARJO — Sebanyak 42 tokoh perempuan di Grogol mengikuti kegiatan sarasehan Kebhinekaan Tokoh Perempuan Lintas Iman, di Telukan, Grogol, Sukoharjo, Rabu (2/11/2022).

Mereka mengikuti sarasehan kebhinekaan tokoh perempuan lintas iman dengan pembahasan  tentang Penguatan Komunitas Lintas Iman dalam Merawat Toleransi dan Perdamaian.

Advertisement

Pelaksana program, Rinda Rachmawati, mengatakan kegiatan tersebut diikuti 42 tokoh perempuan yang terdiri atas penghayat, Agama Islam, Hindu, Kristen, Katholik, dan Budha.

Selain itu, ada juga Pengurus Paguyuban Komunikasi Kerukunan Umat Beragama (PKUB) dan beberapa organisasi masyarakat (Ormas) di Grogol juga memeriahkan acara.

Advertisement

Selain itu, ada juga Pengurus Paguyuban Komunikasi Kerukunan Umat Beragama (PKUB) dan beberapa organisasi masyarakat (Ormas) di Grogol juga memeriahkan acara.

“Tujuannya mewujudkan moderasi beragama dan toleransi antar umat beragama di Grogol,” kata Rinda, Rabu (2/10/2022).

Baca juga: PD Nasyiatul Aisyiyah Adakan Eco-Bhinneka, Angkat 3 Isu Utama

Advertisement

Perwujudan tersebut dikhususkan di empat desa program dalam menghadapi radikalisme, intoleransi, dan mewujudkan kondisi yang kondusif antar umat beragama di kecamatan Grogol.

Ketua PKUB Kecamatan Grogol, Rahmadi Raharjo mengatakan nilai-nilai keagamaan, kearifan lokal, dan karya kebudayaan Indonesia menjadi modal untuk membangun moderasi beragama dan meneguhkan negara.

“Hal tersebut sesuai dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika,” kata Rahmadi, Rabu (2/10/2022).

Advertisement

Rahmadi  beranggapan, modal dasar tersebut dalam pembinaan 42 tokoh  sangat diperlukan dalam perwujudan Bhineka Tunggal Ika dengan perwujudan konsep moderasi, multikultural pluralisme, dan toleransi.

Baca juga: Tokoh-Tokoh Perempuan di Balik Sumpah Pemuda

“Nilai pendidikan tersebut harus ditabur melalui proses pendidikan serta dilaksanakan bersama oleh komponen masyarakat,” lanjut Rahmadi.

Advertisement

Rahmadi mengatakan kegiatan tersebut merupakan gabungan dari pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan kerukunan antar tokoh agama, tokoh masyarakat, aktivis organisasi keagamaan, tokoh pemuda lintas agama, dan tokoh perempuan lintas iman.

Harapannya mereka semua memiliki kesamaan pandangan. “Kami harap ini membawa dampak positif bagi masyarakat,” lanjut Rahmadi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif