Soloraya
Kamis, 17 Desember 2020 - 15:12 WIB

42 Saluran Irigasi Menuju 2.210 Ha Sawah Wonogiri Rampung Direhab

Aris Munandar  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penandatanganan serah terima kegiatan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) 2020 di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Kamis (17/12/2020). (Solopos-M. Aris Munandar)

Solopos.com,WONOGIRI -- Kabupaten Wonogiri telah menyelesaikan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) 2020. Wonogiri menjadi kabupaten mendapatkan kuota penerima terbanyak se-Jawa Tengah.

Tujuan program tersebut untuk merehab irigasi kecil atau desa dan irigasi tersier di Wonogiri.  Jumlah penerima program di Wonogiri sebanyak 42 perkumpulan petani pemakai air (P3A) Desa/Kelurahan di beberapa kecamatan dengan pengerjaan tiga tahap.

Advertisement

Informasi yang dihimpun, tahap pertama pada April-Juli sebanyak sepuluh desa. Tahap kedua yakni Juni-Agustus sebanyak tujuh desa dan tahap ketiga September-Desember sebanyak 21 desa.

Bupati Berencana Tutup Alun-Alun Karanganyar di Malam Tahun Baru

Advertisement

Bupati Berencana Tutup Alun-Alun Karanganyar di Malam Tahun Baru

Saluran irigasi dikerjakan dalam program itu rata-rata lebarnya 40 centimeter, tapi juga ada yang lebarnya satu meter. Sedangkan panjang rata-rata 300-400 meter persegi. Selain itu juga ada swadaya penambahan panjang saluran irigasi rata-rata 10 meter.

Setiap desa atau daerah irigasi yang mendapatkan program tersebut mendapat anggaran sebesar Rp195 juta dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Advertisement

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Wonogiri sekaligus Tim Pelaksana P3-TGAI 2020, Bowo Dwi Hartono, mengatakan tujuan utama program tersebut untuk meningkatkan fungsi jaringan irigasi.

Sukoharjo Siapkan Rp700 Juta/Kecamatan untuk Distribusi Vaksin Covid-19

Jika sebelumnya air hanya bisa mengaliri 25 hektare lahan pertanian, saat ini bisa mengaliri 40 hektare lahan.

Advertisement

"Dengan adanya peningkatan ketercukupan air, maka produksi pertanian akan meningkat," kata dia kepada wartawan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Kamis (17/12/2020).

Irigasi yang dikerjakan, kata dia, merupakan irigasi yang rusak akibat bencana dan saluran yang masih sederhana. Selama ini banyak yang terjadi kebocoran karena saluran masih berupa tanah. Setelah dikerjakan melalui P3-TGAI, kebocoran itu bisa diatasi.

Uji Coba Lalu Lintas, Begini Penampakan Flyover Purwosari Solo

Advertisement

Ia mengatakan, program itu dikerjakan layaknya padat karya. Jadi ada pemberdayaan, peningkatan ekonomi serta kesejahteraan untuk masyarakat. Warga kurang mampu, baik laki-laki maupun perempuan serta para difabel diikutsertakan.

Usulan Regular Maupun Aspirasi

Bowo mengatakan kuota P3-TGAI untuk Wonogiri selalu meningkat dalam setiap tahunnya. Pada saat program dimulai, 2013, saat itu Wonogiri mendapat kuota 15 desa. Pada 2019, mendapat 32 kuota dan pada 2020 mendapat 42 kuota.

"Dibanding daerah lain di Jawa Tengah, Wonogiri lebih banyak. Daerah lain rata-rata hanya delapan hingga sepuluh kuota. Untuk tahun depan [2021], kami telah mengajukan sebanyak 113 desa yang mendapat P3-TGAI. Baik dari usulan reguler maupun aspirasi," ujar dia.

Tabrak Lari Terjadi di Depan Mal Solo Square, 1 Orang Meninggal

Bowo menuturkan ada 402 daerah irigasi di Wonogiri yang menjadi wewenang Pemkab Wonogiri. Dengan total luasan 28.784 hektare. Kondisi saat ini, 60 persen dalam kondisi baik, 40 persen dalam kondisi rusak. Jadi ada sekitar 12.000 hektare yang perlu perbaikan.

"Saluran yang masih rusak itu perlu penanganan dari pemerintah. Maka akan kami perbaiki secara keberlanjutan atau bertahap. Sesuai dengan komitmen Pak Bupati ingin mensejahterakan petani," kata Bowo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif