Soloraya
Jumat, 27 Oktober 2017 - 10:35 WIB

43 Guru Wonogiri Korban Keracunan Saat Workshop Sudah Pulang dari RS

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Korban keracunan massal dievakuasi ke RSUD Wonogiri dari Gedung PGRI, Selasa (24/10/2017). (Ahmad Wakid/JIBI/Solopos)

Korban keracunan massal di Wonogiri sudah sembuh.

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 43 pasien korban keracunan setelah memakan hidangan di acara Workshop Peningkatan Mutu Pendidikan di Gedung PGRI Wonogiri sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. Kondisi mereka membaik, termasuk dua pasien hamil.

Advertisement

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri, Suprio Heryanto, mengatakan pada Kamis (26/10/2017) pagi terdapat delapan pasien masih dirawat di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.

Namun para pasien itu dipastikan sudah pulang pada Kamis sore. Sedangkan pasien di rumah sakit lainnya sudah dipulangkan hingga Rabu (25/10/2017). “Kondisi para pasien sudah membaik sehingga mereka sudah diperbolehkan pulang,” ujarnya ketika dihubungi.

Menurutnya, pembiayaan pasien non-BPJS semuanya ditanggung oleh pemilik katering. Hal itu sesuai permintaan dari rapat koordinasi beberapa hari lalu. Hasil pemeriksaan contoh makanan yang dibawa ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Semarang, baru diketahui pekan depan.

Advertisement

“Semuanya sudah beres dan tidak ada masalah. Ini semua merupakan musibah sehingga ke depan semua pihak semakin berhati-hati,” imbuh Suprio. (baca: 43 Guru Wonogiri Keracunan saat Ikuti Workshop, Pemilik Katering Siap Tanggung Jawab)

Sementara Direktur Utama RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, Setyorini, menegaskan semua pasien yang sempat dirawat di RSUD karena keracunan masal kondisinya sudah membaik dan sudah pulang semua.

Selama perawatan tiga hari ini, tidak ada yang mengalami penyakit serius. Beberapa pasien sudah diperbolehkan pulang sejak Rabu pagi. “Semuanya baik-baik saja,” terangnya.

Advertisement

Menurutnya, kasus keracunan masal kemarin sudah termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB) sehingga pembiayaan bisa ditanggung pemerintah melalui APBD. Namun, pemilik katering menyanggupi pembayaran pengobatan para pasien sebelum Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri menetapkan insiden itu sebagai KLB.

“Pemilik kateringnya dua hari datang menjenguk korban dan memberikan bingkisan kepada korban juga saat datang ke rumah sakit,” ungkap Setyorini.

Advertisement
Kata Kunci : Keracunan Wonogiri
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif