Soloraya
Minggu, 26 Mei 2013 - 08:48 WIB

43 Korban Bencana di Wonogiri Terima Bantuan Kemensos

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemberian bantuan (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi pemberian bantuan (Dok/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI–Sebanyak 43 korban bencana akhirnya menerima bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk merenovasi/membangun rumah mereka yang rusak akibat bencana sepanjang 2012.

Advertisement

Cairnya bantuan senilai total Rp427,5 juta tersebut telah mereka nantikan sejak dijanjikan akhir Februari lalu. Bahkan, sebelum bantuan turun sebagian korban bencana telah mengawali membangun rumah seadanya.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri, Sungkono, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (25/5/2013), menjelaskan perubahan prosedur pencairan dana memang sempat membuat realisasi pemberian bantuan mundur.

Advertisement

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri, Sungkono, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (25/5/2013), menjelaskan perubahan prosedur pencairan dana memang sempat membuat realisasi pemberian bantuan mundur.

“Sekarang bantuan harus lewat kelompok dan kami akhirnya membagi 43 korban bencana dalam tujuh kelompok sesuai kedekatan tempat tinggal mereka. Penjelasan soal pencairan sudah kami lakukan Selasa [21/5/2013], proses selanjutnya tinggal pencairan oleh masing-masing kelompok,” terang Sungkono.

Berdasarkan data Dinsos bantuan bagi korban bencana dari Kemensos akhirnya tidak hanya diberikan pada tiga korban bencana luweng di Kelurahan Girikikis, Kecamatan Giriwoyo. Penerima bantuan termasuk korban bencana tanah longsor seperti dua warga di Desa Platarejo dan satu warga di Desa Sejati, Kecamatan Giriwoyo, serta empat korban banjir akibat luweng di Desa Wonodadi Pracimantoro.

Advertisement

Kepala Dinas Sosial Wonogiri, Sungkono (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Sungkono menambahkan seperti bantuan sosial pada umumnya, para penerima wajib menyampaikan laporan pertanggung jawaban (LPj) setiap penggunaan anggaran.

“Harus digunakan untuk membali material bangunan untuk memperbaiki atau membangun rumah. Ada LPj-nya,” tegas dia.

Advertisement

Sementara itu, Camat Pracimantoro, Bhawarto, mengakui cairnya bantuan perbaikan/pembangunan rumah korban bencana tersebut datang telat. Menurutnya, empat korban bencana luweng di Desa Wonodadi Kecamatan Pracimantoro sebenarnya sudah mulai membangun rumah beberapa waktu lalu.

“Ya memang rumahnya belum jadi. Tapi empat korban itu semuanya sudah keluar uang pribadi untuk mulai bangun rumah sebelum bantuan datang. Walau begitu kami tetap mendorong dana bantuan digunakan untuk rumah bukan yang lain,” ungkap Bhawarto.

Di samping empat korban bencana tersebut, Bhawarto mengaku sebenarnya masih ada empat korban bencana luweng lain yang perlu bantuan untuk meninggikan rumah mereka agar terhindar dari banjir akibat luweng setiap tahun. Untuk itu, pihaknya berupaya tetap mengajuakan bantuan melalui program rumah tak layak huni (RTLH) yang ditangani Pemkab Wonogiri.

Advertisement

“Sudah diajukan tapi belum tahu pasti dapat atau tidak,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif