Soloraya
Rabu, 9 September 2020 - 15:39 WIB

47 Warga Terciduk Tak Pakai Masker di Janti Klaten, Ini Hukumannya

Ponco Suseno  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga tak pakai masker dihukum menyapu di Janti, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Rabu (9/9/2020). (Istimewa/Dokumentasi Pemerintah Kecamatan Polanharjo)

Solopos.com, KLATEN -- Sebanyak 47 warga di Polanharjo, Klaten yang tidak pakai masker saat keluar rumah terjaring razia Gusgas PP Covid-19 di pertigaan Janti, Polanharjo, Rabu (9/9/2020).

Selain disita KTP-nya, puluhan warga terciduk tak pakai masker di Klaten itu dihukum menyapu di pertigaan Janti.

Advertisement

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, tim gabungan yang merazia warga tak mengenakan masker berasal dari pemerintah kecamatan, aparat keamanan, sukarelawan, dan elemen masyarakat.

Candi Mataram Kuno Diperkirakan Pernah Berdiri di Jonggrangan Klaten, Ini Lokasinya

Advertisement

Candi Mataram Kuno Diperkirakan Pernah Berdiri di Jonggrangan Klaten, Ini Lokasinya

Sasaran razia, yakni pengendara kendaraan yang melintas di dekat objek wisata pemancingan di Janti.

"Total yang terjaring razia mencapai 47 orang. Kami langsung menyita KTP dan meminta warga yang tak mengenakan masker itu melaksanakan kerja sosial alias menyapu [di pinggir jalan di Janti]. Penyitaan KTP berlangsung selama 10 hari," kata Camat Polanharjo sekaligus Ketua Gusgas PP Covid-19 Polanharjo, Joko Handoyo, kepada Solopos.com, Rabu (9/9/2020).

Advertisement

Pelayanan Tatap Muka Dispendukcapil Sragen Dibatasi 50 Orang, Kenapa?

Edukasi terus dilakukan karena masih ditemukan masyarakat Klaten yang mengabaikan pentingnya menggunakan masker di tengah adaptasi kebiasaan baru.

"Justru yang terjadi saat ini, masyarakat harus lebih disiplin dalam menaati protokol pencegahan Covid-19. Terutama penggunaan masker, jaga jarak, rutin cuci tangan menggunakan sabun," kata Ketua PMI Klaten, Purwanto Anggono Cipto.

Advertisement

Purwanto Anggono Cipto mengatakan kedisiplinan menaati protokol pencegahan Covid-19 juga menjadi kunci menekan ledakan pasien positif Covid-19.

"Kami menyosialisasikan protokol pencegahan Covid-19 secara masif. Pantauan kami setelah adanya isu new normal, sejak Juli lalu kondisi di lapangan jadi berubah. Masyarakat mengartikan new normal itu sudah normal. Sehingga banyak yang abai dengan protokol pencegahan Covid-19," katanya.

Tak Cuma HP, Pembelajaran Jarak Jauh di Boyolali Juga Pakai Radio dan HT

Advertisement

Sebelumnya, Jubir PP Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan jumlah kumulatif pasien terkonfirmasi Covid-19 di Klaten hingga Selasa (8/9/2020) mencapai 461 orang.

Sebanyak 234 orang menjalani perawatan di RS atau menjalani isolasi mandiri.

"Jumlah pasien positif Covid-19 yang sembuh sudah mencapai 211 orang. Sedangkan 16 orang meninggal dunia," kata Cahyono Widodo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif