SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Banjarsari (Espos)–Sebanyak 5.000 lebih anak-anak jadi korban traficking atau perdagangan anak-anak. Angka tersebut tersebar di berbagai intansi dan kementerian dengan berbagai kasus yang intinya melibatkan anak-anak.

Di sisi lain, maraknya tayangan asusila di televisi kian menambah deretan panjang kekerasan psikologi terhadap anak-anak. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP&PA), Linda Amalia Sari Gumelar kepada wartawan mengaku sangat prihatin atas kondisi dunia pertelevisian yang kian berani menayangkan acara-acara tak mendidik.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Televisi itu sangat besar pengaruhnya bagi pertumbuhan anak-anak. Lha, kalau tayangan asusila merajalela di televisi, bagaiman nasib anak-anak negeri ini,” paparnya dalam puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Taman Balekambang, Senin (26/7).

Dalam acara yang diikuti ratusan anak-anak tersebut, Linda mengaku kerap meminta agar peran KPI dalam mendisiplinkan tayangan digalakkan. Selain soal kualitas acara televisi yang seakan lepas dari tanggungjawab, Linda juga menyoroti banyaknya korban traficking.

Dia menyebutkan, tahun 2008 lalu sedikitnya  5.000 anak-anak jadi korban kekerasan. Jumlah tersebut tercium di 19 instansi mulai kementrian ketenagakerjaan, pertanian, pekerjaan umum, kehutanan, atau kepolisian. Sehingga, upaya penanganannya juga musti melibatkan banyak pihak.

Rata-rata, usia anak-anak yang menjadi korban kekerasan itu antara 4 tahun hingga 18 tahun. Mereka rata-rata mengalami kekerasan fisik, seksual, dalam bentuk perdagangan anak-anak. “Nah, di era otonomi daerah inilah, peran daerah untuk mengawasi laju perdagangan anak-anak bisa dicegah. Antar instansi akan saling berbagi informasi untuk menghentikan aksi perdagangan anak-anak,” paparnya.

asa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya