SOLOPOS.COM - Ilustrasi perceraian. (Freepik)

Solopos.com, BOYOLALI — Angka perceraian di Boyolali merujuk data Kabupaten Boyolali dalam Angka 2023 mencapai 1.560 kasus pada 2022. Data tersebut merujuk dari perkara yang diputus Pengadilan Agama (PA) Boyolali selama 2022.

Dalam data perceraian di Boyolali tersebut terbagi menjadi cerai talak dan cerai gugat. Selama 2022, terdapat 362 kasus cerai talak dan 1.198 kasus cerai gugat di Boyolali.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Pada cerai talak yang mengajukan adalah suami sedangkan cerai gugat yang mengajukan adalah istri,” tulis mahkamahagung.go.id pada 26 Agustus 2022 seperti yang dilansir Solopos.com, Senin (6/3/2023).

Sementara, dari data-data tersebut terdapat lima kecamatan dengan angka perceraian tertinggi selama 2022. Berikut daftar lima kecamatan di Boyolali dengan angka perceraian tertinggi:

1. Ngemplak

Kecamatan Ngemplak memiliki angka perceraian tertinggi di Kabupaten Boyolali pada 2022, yaitu cerai talak sebanyak 35 putusan dan cerai gugat 123 putusan. Total ada 158 putusan perceraian di Kecamatan Ngemplak pada 2022.

Walaupun begitu, kecamatan ini menjadi kecamatan dengan jumlah penduduk paling banyak dalam data Kabupaten Boyolali dalam Angka 2023. DI sisi lain, Kecamatan Ngemplak memiliki luas 38,52 kilometer (km) persegi dengan kepadatan penduduk 2.498 jiwa per kilometer persegi.

“Penduduk paling banyak ada di Kecamatan Ngemplak dengan 96.938 jiwa, diikuti Kecamatan Boyolali dengan 73.465 jiwa dan Kecamatan Nogosari dengan 72.922 jiwa. Sedangkan penduduk paling sedikit ada di Kecamatan Tamansari yaitu 29.128 jiwa,” tulis dalam Kabupaten Boyolali dalam Angka.

2. Boyolali

Kecamatan Boyolali memiliki angka perceraian tertinggi nomor dua setelah Ngemplak, yaitu 109 putusan terdiri dari 25 cerai talak dan 84 cerai gugat. Selain menjadi kecamatan dengan angka perceraian tertinggi nomor dua, Kecamatan Boyolali juga menjadi kecamatan terpadat.

Jumlah penduduk di kecamatan ini 73.465 jiwa dengan kepadatan 2.779 jiwa per km persegi. Sedangkan luas Kecamatan Boyolali adalah 26,97 kilometer persegi.

“Kecamatan Boyolali menjadi kecamatan paling padat dengan kepadatan penduduk mencapai 2.779 jiwa per km persegi dan Kecamatan Kemusu memiliki kepadatan penduduk paling rendah yaitu 423 jiwa per km persegi,” tulis dalam Kabupaten Boyolali dalam Angka 2023.

3. Andong

Kecamatan Andong menjadi memiliki angka perceraian tertinggi nomor tiga dengan 108 putusan. Terdiri dari 20 cerai talak dan 88 cerai gugat.

Kecamatan ini memiliki luas 54 km persegi dengan jumlah penduduk 61.456 jiwa dengan kepadatan penduduk 1.119 penduduk per km persegi.

4. Mojosongo

Kecamatan Mojosongo memiliki angka perceraian sebanyak 104 putusan. Terdiri dari 28 cerai gugat dan 76 cerai talak. Dengan begitu, kecamatan ini memiliki angka perceraian tertinggi nomor empat di Kabupaten Boyolali.

Kecamatan ini memiliki luas 43,41 km persegi dengan jumlah penduduk 59.777 orang dan kepadatan penduduknya 1.367 jiwa per km persegi.

5. Klego

Kecamatan Klego memiliki angka perceraian tertinggi nomor lima dengan 86 putusan. Terdiri dari cerai talak sebanyak 16 kasus dan cerai gugat 70 putusan. Kecamatan ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 48.112 orang dengan kepadatan 921 jiwa per kilometer persegi dan luas sebesar 51,87 km persegi.

Selain lima kecamatan dengan angka perceraian tertinggi di Boyolali tersebut, putusan perceraian juga terjadi di seluruh kecamatan. Kecamatan Nogosari total ada 81 kasus dengan 20 cerai talak dan 61 cerai gugat.

Teras dengan 15 cerai talak dan 63 cerai gugat, total 78. Banyudono total ada 75 kasus dengan 21 putusan cerai talak dan 54 cerai gugat.

Wonosegoro 18 cerai talak dan 56 cerai gugat. Sambi 16 cerai talak dan 56 cerai gugat, Karanggede 18 cerai talak dan 52 cerai gugat, Juwangi 12 cerai talak dan 51 cerai gugat.

Kemudian Gladagsari dengan 9 cerai talak dan 49 cerai gugat, Cepogo memiliki 16 cerai talak dan 41 cerai gugat, Kemusu ada 14 cerai talak dan 41 cerai gugat, Ampel memiliki 8 cerai talak dan 41 cerai gugat, Sawit ada 10 cerai gugat dan 37 cerai talak.

Selanjutnya, di Musuk ada 20 cerai talak dan 26 cerai gugat, Wonosamodro ada 7 cerai talak dan 37 cerai gugat, Simo memiliki 14 cerai talak dan 43 cerai gugat, Tamansari mempunyai 13 cerai talak dan 22 cerai gugat, terakhir angka perceraian terendah di Selo mempunyai 7 kasus cerai talak dan 27 cerai gugat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya