SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menuju Solo Kota Layak Anak pada 2016 mendapat apresiasi tinggi dari Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Seto Mulyadi.

Namun dia menyayangkan masih banyaknya iklan luar ruang tentang rokok dipasang di Solo dan sekitarnya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Menurut Kak Seto, sapaan akrabnya, iklan-iklan itu tanpa sadar bisa berprevalensi kepada anak-anak. Memberikan pendidikan yang tidak baik, serta secara tidak langsung bisa mempengaruhi perilaku dan mental anak-anak. Dengan kata lain, tidak mendukung pemenuhan hak-hak anak.

Ditemui di sela-sela Seminar Nasional Kota Layak Anak di Balaikota, Selasa (13/10), Kak Seto mengungkapkan, kota layak anak adalah kota yang bisa memberikan kenyamanan kepada anak-anak dan memperhatikan pemenuhan hak anak. Hak tersebut meliputi hak untuk tumbuh dan berkembang, hak untuk bermain, sekolah yang ramah anak, lingkungan yang bersih, udara dan air bersih, ASI ekslusif, akta kelahiran dan sebagainya.

“Untuk semua itu, saya memberi nilai tujuh untuk Solo. Tapi yang harus diperhatikan lebih mendalam adalah soal iklan-iklan rokok di luar ruang. Tadi dalam perjalanan dari Bandara Adisoemarmo, di pintu masuk Kota Solo saya disambut dengan deretan reklame tentang iklan rokok. Itu bisa memberikan efek tidak baik bagi anak-anak,” ujar Seto.

Karena itu, Seto melanjutkan, pemerintah daerah harus punya sikap dan peraturan yang tegas tentang pemasangan iklan rokok itu. Jangan terlalu menggantungkan pendapatan pada iklan rokok.

Pada bagian lain, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Boeddy Soeharto mengatakan, iklan rokok yang dilihat Seto dalam perjalanan ke Solo itu berada di wilayah kabupaten lain. Hanya lokasi pemasangannya berada dekat sekali dengan perbatasan Kota Solo dengan kabupaten itu.
Di Solo sendiri, Boeddy mengatakan, jumlah reklame iklan rokok sudah sangat jauh berkurang.

Mengenai upaya menuju Solo Kota Layak Anak, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BPMP3A dan KB), Widdi Srihanto mengatakan, tahun ini ada lima kelurahan yang menjadi percontohan program layak anak. Kelima kelurahan dimaksud adalah Jebres, Sangkrah, Mangkubumen, Semanggi dan Pajang. Semua program di kelurahan itu diarahkan untuk mewujudkan pemenuhan hak anak.

shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya