Soloraya
Jumat, 11 Januari 2013 - 17:27 WIB

5 Los Roboh, PTPN X Rugi Rp350 Juta

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - kondisi los pengeringan tembakau yang diterjang angin ribut. (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

kondisi los pengeringan tembakau yang diterjang angin ribut. (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN — Lima los pengeringan tembakau milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X di sejumlah lokasi di Klaten roboh akibat diterjang angin kencang pada Rabu (10/1) petang hingga Jumat (11/1/2013) dini hari.

Advertisement

Akibat kejadian tersebut pihak perusahaan merugi sekitar Rp350 juta. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut karena tidak ada aktivitas produksi di dalam lima los tersebut.

Lima los yang roboh itu masing-masing berada di Desa Ngering (Kecamatan Jogonalan), Desa Danguran, Desa Gayamprit (Kecamatan Klaten Selatan), Desa Pandes (Kecamatan Wedi) dan di kawasan Kebonarum.

“Masing-masing los itu senilai Rp70 juta. Kalau ada lima los yang roboh berarti kami rugi hingga Rp350 juta,” ujar karyawan PTPN X, Kontak Parwadi ketika ditemui wartawan saat mengecek lokasi ambruknya los pengeringan tembakau di Desa Danguran, Jumat.

Advertisement

Pengamatan Solopos.com di salah satu los di Desa Danguran, bangunan tersebut terbuat dari rangkaian bambu dengan atap yang terbuat dari susunan jerami. Los itu sebelumnya berdiri pada lahan seluas sekitar 2.000 meter2. Atap los itu menutupi tiang bambu yang roboh akibat hembusan angin kencang. “Tadi [kemarin] malam saya masih melihat los itu berdiri kokoh. Namun pada pagi harinya los itu sudah roboh. Kemungkinan los itu roboh pada Jumat dini hari,” kata Sumiyati, warga setempat.

Selain merobohkan lima los pengeringan tembakau, hembusan angin kencang juga merusak kanopi 18 kios milik Pemerintah Desa (Pemdes) Barepan, Kecamatan Cawas.

Kepala Desa Barepan, Sunarto, mengemukakan angin bertiup sangat kencang pada Rabu sore. Angin itu berputar-putar hingga membuat kanopi 18 kios itu berantakan. Padahal, 18 kios yang ini disewakan itu baru dioperasikan tujuh bulan lalu.

Advertisement

“Masing-masing kanopi nilainya Rp3,5 juta. Kalau ada 18 kios, berarti kami merugi hingga Rp63 juta,” terang Sunarto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif