SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Angka penemuan kasus penyakit Tuberculosis (TB) di Jawa Tengah hingga 2008 mencapai 48 %. Masih kurang 22 % dari standar yang ditetapkan WHO yakni 70 %. Hal ini menandakan masih ada 52 % penderita TB di Jateng yang belum tertangani.

“Angka ini sangat besar dan mengkhawatirkan mengingat jumlah penduduk di Jawa Tengah yang tinggi. Dalam prevalensi kasus TB, tiap 100.000 penduduk, ada 101 jiwa yang menderita TB,” kata Kepala Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Solo, Dr Mohammad Syahril Mansyur Sp P kepada sejumlah wartawan di ruang rapat BBKPM Solo, Selasa (23/3).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Artinya, bila warga Jateng misal ada 30 juta jiwa, jelas dia, maka ada lebih dari 30.300 penderita TB. Dengan perincian penderita yang tertangani lebih dari 14.500 jiwa, sedang yang belum sekitar 15.500 orang. Ini belum pasien yang putus berobat yang mencapai 4 %.

Di Soloraya, lanjutnya, sebagian besar masih sangat minim penemuan kasus itu. Terendah yaitu Kabupaten Boyolali yang angka penemuan kasusnya hanya 8 %. Disusul Wonogiri 20 % dan Klaten 23 %.

“Untuk Solo sudah mencapai target, yaitu 76 %,” lanjutnya. Tantangan dunia menghadapi tuberculosis semakin berat dengan meningkatnya kasus infeksi HIV/AIDS dan munculnya TB yang kebal terhadap obat.
Penanganan TB tidak hanya menjadi tanggung jawab petugas kesehatan saja, namun harus juga didukung kebijakan dan komitmen pemerintah untuk menanggulangi TB.

“Ada lima langkah untuk menanggulanginya, yaitu kebijakan pemerintah, diagnosa yang tepat pada calon pasien dan pencatatan maupun pelaporan data,” katanya.

m86

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya