SOLOPOS.COM - Warga dan sukarelawan bekerja bakti di sejumlah wilayah di Bulu pada Senin (2/12/2022) usai angin puting beliung hingga hujan es sapu Bulu, Sukoharjo Minggu (2/1/2023) sore. (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO — Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Sukoharjo melakukan peninjauan ke daerah-daerah terdampak bencana di Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Senin (2/1/2023).

Kapolres Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan menyampaikan, terdapat delapan desa di Kecamatan Bulu yang terdampak musibah bencana puting beliung, Minggu (1/1/2023).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kedelapan desa itu meliputi Desa Gentan, Desa Kamal, Desa Karangasem, Desa Ngasinan, Desa Bulu, Desa Tiyaran, Desa Kunden, dan Desa Kedungsono.

“Dari pantauan kami, tercatat ada 8 desa yang terdampak musibah puting beliung. Dari 8 desa tersebut tercatat sebanyak 597 bangunan mengalami kerusakan,” ungkap Kapolres, Senin.

Kapolres mengatakan, 597 bangunan yang mengalami kerusakan akibat bencana angin puting beliung tersebut terdiri dari 494 rumah rusak ringan, 88 rumah rusak sedang, 1 rumah rusak berat, 4 sekolahan rusak ringan, 6 masjid rusak ringan dan sedang, 1 tower Telkomsel roboh, dan 3 bangunan lain-lain.

Lebih lanjut, AKBP Wahyu menuturkan Polres Sukoharjo juga telah menerjunkan anggotanya untuk membantu BPBD dan sukarelawan lainnya dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana.

“Kami terjunkan anggota untuk bersama-sama relawan lainnya membantu masyarakat yang terkena musibah. Bantuan tersebut meliputi penebangan pohon yang menimpa jalan maupun rumah warga, mengemasi reruntuhan bangunan, dan bantuan lain,” ujarnya.

Setelah meninjau lokasi terdampak bencana, Kapolres dan Forkopimda juga menyempatkan takziah ke salah satu relawan yang meninggal akibat tersengat listrik saat proses evakuasi warga ketika terjadi bencana.

Sementara itu, Bupati Sukoharjo Etik Suryani datang ke rumah duka sukarelawan PMI di dukuh Terok Kelurahan Begajah, Sukoharjo.

Hal itu dilakukannya mengingat Muhamad Sandi, 32, salah satu relawan dari PMI Sukoharjo meninggal dunia, saat melakukan evakuasi akibat bencana itu, Minggu.

Dalam kesempatan tersebut, bupati bertemu dengan keluarga dan orang tua korban untuk mengucapkan bela sungkawa. Selain itu, bupati juga memberikan santunan sekaligus memberikan apresiasi yang setinggi-tinggi pada almarhum yang telah berdidikasi melakukan tugasnya.

“Secara pribadi dan atas nama Bupati Sukoharjo kami mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya almarhum Muhamad Sandi saat bertugas. Apresiasi yang setinggi-tinggi pada almarhum atas dedikasinya melaksanakan tugasnya. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, amin,” ungkap Bupati, Senin.

Bupati mengatakan sukarelawan merupakan tugas mulia dan luhur di mana mereka selalu berupaya membantu warga yang sedang mengalami musibah.

Namun di sisi yang lain, bupati berharap agar para sukarelawan yang sedang bertugas di lapangan tetap memperhatikan keselamatan.

Dia juga mengingatkan mereka agar selalu berkoordinasi dengan pihak terkait supaya tetap aman dalam bertugas. Bupati berharap ke depan kejadian serupa tidak terulang lagi.

“Selain almarhum, satu relawan yang juga mengalami kejadian serupa dan saat ini [telah usai] dirawat di rumah sakit juga akan diberikan santunan,” terang Etik.

Bupati menegaskan Pemkab Sukoharjo tidak akan tinggal diam, bantuan berupa logistik atau yang lain seperti perbaikan rumah akan diluncurkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya