SOLOPOS.COM - Tim Pemadaman Kebakaran Boyolali memadamkan api akibat pembakaran sampah di Mojosongo, Boyolali, Kamis (20/7/2023). (Istimewa/Damkar Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Sebanyak 33 kejadian kebakaran ditangani tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Boyolali sepanjang Januari hingga Juni atau semester I pada 2023 ini. Sebanyak 23 kejadian di antaranya terjadi di Boyolali.

Kasi Bimbingan dan Pengembangan Pemadam Kebakaran (Damkar) Boyolali, Mochamat Supriyatin, menjelaskan tugas pemadaman juga tidak hanya dilaksanakan di Boyolali karena terdapat permintaan bantuan atau BKO ke daerah lain.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Kami melaksanakan BKO pada semester I di empat kabupaten yaitu Klaten, Semarang, Sukoharjo, dan Karanganyar. Lalu di Boyolali ada 23 [kejadian kebakaran],” ujar dia saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Jumat (21/7/2023).

Berdasarkan data dari Damkar Boyolali, pada Januari terjadi delapan kebakaran di Boyolali. Lalu, pada Februari satu kejadian, Maret ada tiga kejadian kebakaran, lima kebakaran pada April, tiga kejadian kebakaran pada Mei, dan tiga kebakaran pada Juni.

Selanjutnya, ia menyebutkan penyebab terbanyak kebakaran itu karena korsleting listrik dan aktivitas pembakaran sampah. Akhir-akhir ini, kata dia, musim telah memasuki kemarau kering dan angin yang cukup kencang. Supri meminta warga untuk tidak membakar sampah atau lahan.

“Sebelum pandemi, marak itu pembakaran lahan tebu dan dami. Yang tebu dulu di Kecamatan Ngemplak, di sana kan bahaya, asapnya bisa mengganggu penerbangan. Kemudian, Damkar Boyolali melakukan sosialisasi untuk tidak membakar lahan tebu. Sekarang ini kasusnya sudah nol,” kata dia.

Akan tetapi, ia menyayangkan masih adanya warga yang membakar dami atau rumput di lahan kering di area Kecamatan Banyudono dan Ngemplak. Supri mengungkapkan Damkar Boyolali selalu melakukan sosialisasi ke camat dua daerah tersebut karena rawan terjadi kebakaran dengan penyebab pembakaran lahan atau sampah.

Hal tersebut bertujuan agar para camat memberikan imbauan kepada warga untuk tidak melakukan pembakaran lahan dan sampah secara sembarangan.

“Kemarin pas Iduladha, di daerah Tanjungsari, Boyolali, ada ODGJ [orang dengan gangguan jiwa] yang bakar-bakar sampah akhirnya tidak terkendali, lalu merambat ke rumah. Berbarengan itu, di daerah perbatasan Banyudono dan Sawit itu bakar lahan terus merembet, api membesar,” kata dia.

Kebakaran dengan Kerugian Terbesar

Menurutnya, masyarakat membakar lahan yang kering dengan tujuan supaya segera bersih. Namun, ketika api membesar dan ditangani Damkar, orang yang membakar tidak muncul untuk bertanggung jawab.

“Apalagi ini didukung musim kemarau dan angin, mempermudah api merembet. Jadi mending untuk yang bakar-bakar sampah ditaruh ke tempat sampah khusus yang disediakan Dinas Lingkungan Hidup,” kata dia.

Selanjutnya, ia menjelaskan kerugian terbanyak akibat kebakaran pada semester I 2023 terjadi pada Januari. Pada saat itu, sebuah toko sparepart mobil di perbatasan Kecamatan Boyolali dan Mojosongo terbakar. Beberapa sparepart, barang dagangan lain, dan satu mobil Fortuner baru ikut terbakar.

Berdasarkan data Solopos.com, kejadian tersebut terjadi sparepart mobil dan bengkel audio Grace Motor di Jl Pisang, Galihasri, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Rabu (4/1/2023) malam. Kebakaran mengakibatkan kerugian material yang ditaksir mencapai Rp2 miliar.

“Lokasinya memang dekat dengan markas, tapi waktu itu kami mengalami kesulitan karena harus mematikan listrik bertegangan tinggi terlebih dahulu sebelum proses pemadaman,” kata dia.

Lebih lanjut, Supri menjelaskan selama semester I Damkar Boyolali tidak hanya melaksanakan pemadaman tapi juga penyelamatan seperti menangkap ular, sarang tawong, kucing, dan sebagainya. Total 105 upaya penyelamatan yang dilakukan Damkar Boyolali.

“Warga yang ingin melaporkan kebakaran dan meminta tolong penyelamatan bisa memanggil kami di 0276 321313,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya