SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. (Istimewa/Diskominfo Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati ingin memutus broker-broker tanah yang bertebaran di lokasi zona industri yang mengganggu investor dalam mencari lahan. Para broker tanah itu memasang harga tanah tinggi sehingga menyulitkan investor dalam pembebasan lahan.

Yuni, sapaan akrabnya, menyampaikan setiap investasi yang masuk ke Sragen itu perlu kepastian. Pertama, Yuni menyampaikan investor perlu kepastian harga tanah yang terjangkau. Kedua, Yuni mengatakan investor juga butuh kepastian kondisi sosial, ekonomi, politik, sampai respons pemerintah daerah (pemda). Ketiga, Yuni melanjutkan investor juga membutuhkan kepastian ketersediaan jaringan listrik, air, dan infrastruktur lainnya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“PLN di Sragen sudah luar biasa. Ketika di Solo dan Sukoharjo jenuh dengan industri maka tempat yang paling seksi untuk investasi itu ada di Sragen. Makanya, PLN fokus ke Sragen dan berapa pun kebutuhan listrik di Sragen PLN siap suplai,” jelas Bupati saat berbincang dengan wartawan baru-baru ini.

Yuni mengakui problem yang dihadapi para investor sekarang itu terkait dengan pembebasan lahan. Dia menawarkan solusi untuk duduk bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kejaksaan Negeri (Kejari), dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen untuk menetapkan peruntukan zona dan kemudian dilanjutkan dengan penetapan lokasi (penlok).

“Ketika sudah ada penlok maka tidak ada lagi mafia-mafia tanah yang bertebaran. Sekarang era terbuka. Tidak mungkin RDTR [rencana detail tata ruang] disembunyikan tetapi sudah otomatis dipublis lewat website dan sebagainya,” jelasnya.

Yuni gerah dengan orang-orang yang berpikir untuk kepentingan pribadi bukan untuk kepentingan Sragen ke depan. Dia menyampaikan broker-broker tanah itu bisa diputus dengan cara penlok dan harganya dipastikan. “Kalau Pemda punya uang, zona-zona industri itu ditukoni wae [dibeli saja],” ujarnya.

Yuni menyampaikan PT TKG Taekwang Indonesia melakukan pembebasan tanah di wilayah Tanon, Sragen, belum selesai tetapi tinggal menyisakan sedikit. Informasi dari Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), pembebasan lahan untuk Taekwang tinggal 10 hektare dari kebutuhan 40 hektare. Yuni melanjutkan Taekwang melihat Pemkab Sragen ikut membantu tahap demi tahap dan mendampingi secara door to door untuk menemui warga.

“Taekwang ini melihat komitmen Pemda yang serius maka mereka berpikir untuk tetap berinvestasi di Sragen. Bahkan Satgas Investasi sampai datang untuk melihat dan geleng-geleng kepala dengan komitmen Sragen yang mendampingi. Kami perbaiki jalannya, jembatan diperlebar dan seterusnya,” jelasnya.

Berikut Data Enam Calon Investor yang Masuk ke Kabupaten Sragen 2023

 1 PT. TKG TAEKWANG INDONESIA Korea Bonagung, Tanon Pembebasan lahan
2 PT Eksonindo Multi Product Industry PMDN Tanon Sudah selesai pembebasan lahan
3 PT Yihfull Footwear Indonesia Korea Sambungmacan Proses pembebasan lahan
4 PT. MITRA RUBBER INDUSTRIES China Sambungmacan Sudah selesai pembebasan lahan
5 GFT GROUP HONGKONG China Tangen Sudah selesai pembebasan lahan
6 PT. DJARUM KUDUS PMDN Sumberlawang Proses akuisisi

Sumber: DPMPTSP Sragen. (trh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya