SOLOPOS.COM - Manager PLN UP3 Surakarta, Deri Prasetio Utomo (kedua dari kiri), bersama Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (kiri) menyerahkan bantuan listrik gratis kepada warga kurang mampu, dalam Multistakeholders Forum 2023 di Pendopo Sumonegaran Rumdin Bupati Sragen, Rabu (23/8/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta siap memfasilitasi ketersediaan listrik bagi para investor baru yang masuk ke wilayah Sragen. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen mencatat ada enam investor baru yang masuk ke Sragen dengan nilai investasi mencapai triliunan rupiah.

Kabupaten Sragen semakin menarik di mata investor setelah ada dua pintu tol di Sambungmacan dan Sidoharjo. Selain itu,  nilai upah minimum kabupaten (UMK) yang kompetitif di angka Rp1.969.569 atau hampir Rp2 juta per bulan jadi faktor lain yang jadi pertimbangan investor.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kini, PLN memastikan kesiapan mereka memasok tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan investor di Sragen. Kesiapan ini disampaikan PLN dalam Multistakeholders Forum 2023 yang dihelat perusahaan pelat merah itu di Pendopo Sumonegaran Rumdin Bupati Sragen, Rabu (23/8/2023).

Forum tersebut dihadiri para pengusaha dan perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Sragen. Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sragen mengungkapkan ada enam investor baru yang masuk ke Sragen dengan nilai investasi triliunan rupiah.

Enam investor baru tersebut terdiri atas PT TKG Taekwang Indonesia, PT Mitra Rubber Industries, PT Yihfull Footwear Indonesia, PT Eksonindo Multi Product Industry, PT GFT Hong Kong, dan PT Djarum Kudus.

Manager PLN UP3 Surakarta, Deri Prasetio Utomo, mengungkapkan forum ini dilakukan untuk kolaborasi dan koordinasi seluruh stakeholders dengan tujuan meningkatkan perekonomian daerah. PLN sebagai salah satu faktor penggerak perekonomian tidak bisa bekerja sendiri, tetapi membutuhkan kolaborasi dan koordinasi dengan semua stakeholders. Atas dasar itulah, Deri mengundang pemerintah daerah, Forkompimda, dan pelaku usaha untuk duduk bareng dan bersinergi.

“Nah, Sragen menjadi pilihan karena ketersediaan lahan industrinya terbuka lebar. Sarana transportasi dan fasilitasnya tersedia, serta Sragen menjadi lumbung padi nasional. Informasi tentang calon investor yang mau masuk ke Sragen pun banyak sehingga menunjukkan industri di Sragen ke depan berkembang cepat. PLN hadir dengan menyediakan fasilitas listrik yang aman,” jelas Deri.

Jaminan Listrik PLN

Pertemuan multistakeholders ini, kata Deri, sebagai langkah awal untuk bertemu dengan calon-calon investor. Dia menjamin kebutuhan listrik bisa terpenuhi karena disuplai dari empat gardu induk sehingga kebutuhan dayanya berlebih. Investor tidak perlu ragu-ragu  untuk menanamkan modalnya karena pemakaian listrik dari setiap gardu induk baru 30%-50%.

“Sisa listrik masih cukup banyak. Seandainya kurang ditambah lagi. Suplai untuk industri dan rumah tangga itu berbeda. Bicara industri tentu suplainya dari tegangan menengah langsung 20 KV. Konsumen listrik sektor industri di Sragen baru 0,88%. Listrik yang terpakai untuk 0,88% itu bisa menyuplai 30% pemakaian KWh se-Kabupaten Sragen,” jelasnya.

Lebih jauh Deri melihat investasi yang disampaikan Bupati Sragen sangat seksi, apalagi diorientasikan untuk pengentasan kemiskinan. Dengan jaminan suplai listrik aman, Deri berharap investor bisa menyerap tenaga kerja besar sehingga mengurangi kemiskinan.

Kepala DPMPTSP Sragen, Dwi Agus Prasetyo, menyampaikan PT TKG Taekwang Indonesia akan mendirikan pabrik sepatu di Tanon. Lalu PT Mitra Rubber Industries dan PT Yihfull Footwear Indonesia di Sambungmacan, PT Eksonindo Multi Product Industry akan mendirikan pabrik Eager di Tanon. Sementara PT GFT Hong Kong mengembangkan bisnis dengan mendirikan pabrik mainan di Tangen dan PT Djarum Kudus membuka industri di Sumberlawang.

“Investasi enam perusahaan besar itu mencapai Rp6 triliun. Para investor ini sebelumnya pernah masuk ke daerah lain. Kemudian mereka serius di Sragen karena dukungan serius Pemkab, perizinan dipermudah, respons cepat, dan sebagainya. Investasi PT TKG Taekwang Indonesia ini tidak main-main karena membutuhkan lahan 40 hektare dan menyerap tenaga kerja sampai 25.000 orang. Mereka berani memberi upah di atas upah minimum kabupaten (UMK),” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya