SOLOPOS.COM - Tim Damkar Wonogiri dan sejumlah sukarelawan memadamkan api yang membakar rumpun bambu dan kabel listrik di pinggir jalan Desa Tremes, Sidoharjo, Wonogiri, Selasa (5/9/2023). (Istimewa/Damkar Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI — Enam kejadian kebakaran lahan dan hutan terjadi di Wonogiri pada Selasa (5/9/2023). Penyebab kebakaran dipicu pembakaran sampah dan terindikasi dilakukan secara sengaja.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Wonogiri, Joko Santoso, mengatakan dalam waktu 24 jam Damkar Wonogiri harus bekerja maraton nyaris tanpa jeda menangani enam peristiwa kebakaran lahan dan hutan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kebakaran hutan dan lahan itu menyebar di empat kecamatan. Pertama, kebakaran dilaporkan terjadi di hutan Alas Kethu, Kecamatan Wonogiri, pada Selasa pukul 09.40 WIB.

Lahan yang ditumbuhi rerumputan kering terbakar tetapi tak begitu luas. Satu regu dan satu mobil damkar berhasil memadamkan api tersebut dibantu sejumlah aparat terkait.

Beberapa saat setelah memadamkan api di Alas Kethu, Tim Damkar Wonogiri mendapatkan laporan kejadian kebakaran di lahan hutan Desa Gumiwang, Kecamatan Wuryantoro, pada pukul 11.30 WIB.

Belum genap setengah jam setelah memadamkan api tersebut pada pukul 12.30, tim Damkar Wonogiri harus terjun kembali memadamkan api yang membakar lahan hutan di Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri. 

“Kebakaran itu diduga berawal dari pembakaran sampah di lahan yang kering dan ditinggalkan oleh si pembakar sampah. Kami dibantu anggota Polsek, Koramil, Perhutani, dan BPBD dalam menangani kebakaran itu,” kata Joko kepada Solopos.com, Rabu (6/9/2023).

67 Kebakaran sejak Januari

Dia melanjutkan pada Selasa sore sekitar pukul 17.40 WIB, Damkar Wonogiri kembali harus menerjunkan tim untuk memadamkan api yang membakar rumpun bambu di Desa Tremes, Sidoharjo.

Kebakaran lahan itu terjadi di pinggir ruas jalan Sidoharjo-Jatisrono, Wonogiri, dan sempat menyebabkan arus lalu lintas tersendat. Selain itu, api juga membakar kabel bertegangan tinggi. Akibat dari kejadian itu, jaringan listrik di sekitar area kebakaran padam.

“Kebakaran di Tremes ini diduga karena sengaja dibakar oleh oknum warga yang tidak bertanggung jawab,” ujar dia. Pada waktu yang bersamaan, terjadi kebakaran lahan tebu di Kecamatan Nguntoronadi.

Pemadaman kebakaran di lokasi itu ditangani tim damkar Pos Baturetno. Area lahan tebu yang terbakar cukup luas sehingga api baru selesai dipadamkan setelah empat jam penanganan.

Terakhir pada Selasa malam selepas Isya, Damkar kembali mendapat laporan kebakaran lahan di Desa Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo. Satu unit mobil damkar diterjunkan bersama empat personel Damkar untuk memadamkan api. 

“Dengan kasus kebakaran itu, sekarang tercatat sudah ada 67 kejadian kebakaran di Wonogiri sejak Januari-awal September ini,” ucapnya.

Joko mengimbau warga untuk tidak membakar sampah sembarangan, terutama di lahan atau hutan tanpa pemantauan. Menurutnya, kebakaran lahan atau hutan bisa menimbulkan efek domino terhadap kelangsungan hidup baik hewan, tumbuhan, maupun manusia.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya