Mariyana Ricky P.d. / Rohmah Ermawati / Rohmah Ermawati | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Prosesi ijab kabul nikah massal warga Kelurahan Mojo di kantor KUA Pasar Kliwon, Solo, Selasa (29/10/2019). (Solopos-Nicolous Irawan)
Solopos.com, SOLO -- Sebanyak enam pasangan mengikuti nikah massal yang difasilitasi Pemerintah Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Selasa (29/10/2019).
Akad nikah untuk lima pasangan yang beragama Islam dilaksanakan di Kantor Urusan Agama (KUA) Pasar Kliwon.
Lurah Mojo, Margono, menjelaskan pendaftar nikah massal sebenarnya ada 15 pasangan. Tapi setelah diverifikasi, ternyata yang lolos cuma enam pasangan, terdiri dari lima pasangan beragama Islam dan satu pasangan beragama Nasrani.
"Nikah massal ini bukan menjadi agenda kami, cuman kami menemukan keluhan baru. Di situ banyak istilahnya yang di KK itu kawin tidak tercatat, kami juga menghindari sesuai dengan apa yg menjadi moto kami, Mojo Taat, adalah singkatan dari momong projo, tegen agamane, apik tumindake," kata Margono seperti dilaporkan wartawan Solopos, Mariyana Ricky P.D.
Atas dasar itu, pihaknya berupaya setiap warga di Mojo menghindari adanya kumpul kebo dan menggelar acara nikah massal itu.
"Sesuai dengan aturan yang ada, warga kami harus nikah secara sah, baik dengan agama maupun dengan hukum yang berlaku, UU perkawinan," jelasnya Margono.
Peserta nikah massal diberikan fasilitas berupa seperangkat alat salat sebagai maskawin dan menggelar resepsi bareng-bareng di kelurahan.
"Yang ketiga, ketika nanti ada sumbangan, berapapun nanti jumlahnya akan kami belikan sesuai kebutuhan dari setiap pengantin. Kami akan datang ke rumah masing-masing, kami akan lihat butuhnya apa. Kalau butuhnya springbed ya dibelikan springbed, kalau butuhnya televisi, kami belikan televisi, dalam bentuk barang," jelas Margono.
Selain itu, bila ternyata pasangan pengantin peserta nikah massal tadi sudah punya anak, pihaknya akan memfasilitasi untuk mendapat pengakuan dari bapak.