Soloraya
Kamis, 8 Februari 2024 - 16:36 WIB

6 Pelajar Curi Mentok di Karangmalang Sragen, Hasilnya untuk Main Playstation

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mentok milik Ribut, warga pinggir DAM Colo Timur, Teguhjajar, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Kamis (8/2/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Enam pelajar dari SMP dan SMA/SMK tertangkap saat mencuri mentok di Kampung Teguhjajar, Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Kamis (8/2/2024). Warga mendesak polisi untuk memberikan efek jera agar kenakalan remaja di Sragen dapat diminimaliskan.

Tiga ekor mentok milik Ribut, 29, warga di pinggir Dam Colo Timur, Kampung Teguhjajar, dicuri pada pukul 02.00 WIB. Kepada wartawan, Ribut mengungkapkan, “Awalnya ada suara kendaraan pelan-pelan. Mas Edy, tetangga saya, membangunkan saya dan menyampaikan bahwa mentok saya dibawa orang. Saya langsung mengecek kandang, dan ternyata benar, dari 25 ekor mentok, tinggal 22 ekor.”

Advertisement

Edy berhasil menangkap satu pelaku, dan kemudian lima temannya menyerahkan diri dan meminta maaf. “Satu orang yang tertangkap dibawa ke Polsek Karangmalang, sementara lima orang yang menyerahkan diri juga dibawa ke Polsek Karangmalang, total enam orang yang ditangkap,” tambah Ribut.

Polisi memperbolehkan korban membawa pulang tiga ekor mentok yang dicuri. Ribut juga mengungkapkan bahwa ini bukan kejadian pertama, sebelumnya ia pernah kehilangan mentok dalam serangkaian kejadian pencurian dalam kurun dua tahun.

Edy Siswanto, tetangga korban, menceritakan bahwa malam itu ia melihat tiga orang membawa mentok dari arah barat. Mereka melarikan diri, dan Edy bersama warga lainnya berhasil menangkap satu pelaku yang bersembunyi di semak-semak. Pelaku lainnya, lima orang, datang dan menyerahkan diri pada pukul 04.00 WIB.

Advertisement

Pelajar tersebut mengakui mencuri mentok untuk dijual dan hasilnya digunakan bermain Playstation. Mereka menjual mentok dengan Rp60.000 per ekor. Polsek Karangmalang masih memeriksa keenam pelajar tersebut untuk mempertimbangkan status mereka yang masih pelajar.

Warga diminta untuk lebih memperketat pengawasan terhadap anak-anak mereka guna mencegah terjadinya perilaku tidak terpuji.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif