Solopos.com, WONOGIRI — Tanah longsor kembali terjadi dan menimpa satu rumah di Desa Brenggolo, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, Rabu (15/2/2023). Enam orang penghuni rumah mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut
Kepala Desa Brenggolo, Maryoto, mengatakan tanah longsor terjadi di Dusun Semo, Desa Brenggolo menimpa rumah warga, Lardi, pada Rabu pukul 18.45 WIB. Kondisi rumah rusak parah. Tembok rumah jebol dan genting hancur.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Tanah longsor itu dipicu hujan lebat sejak siang hingga malam. Rumah Lardi yang berada di bawah tebing tertimpa longsoran tersebut. Enam orang dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami luka.
Mereka yakni Lardi, Tarni, Jepi, Sulistiyorini, Eka Alfano, dan Rafa Alfano. “Korban luka enam orang dibawa ke salah satu rumah sakit di Kecamatan Slogohimo. Satu orang [Rafa Alfano] masih dirawat inap dan tiga lainnya dipulangkan ke rumah saudara di Desa Boto, Jatiroto,” kata Maryoto melalui keterangan tertulis, Kamis.
Dari keterangan Maryoto, proses evakuasi korban tanah longsor di Brenggolo, Jatiroto, Wonogiri, itu berlangsung dramatis dan tidak mudah karena sempat terkendala cuaca hujan dan kondisi gelap. Di samping itu, rumah korban yang roboh menutupi jalan.
Pada saat yang sama terdapat longsoran yang menimpa jalan desa di Dusun Brenggolo yang menuju arah Desa Tirtomoyo. “Korban yang dibawa ke rumah sakit harus dilangsir. Dari rumah korban dibawa ke Dusun Brenggolo, kemudian melewati longsoran, baru diteruskan ke rumah sakit. Malam-malam,” jelas dia.
Malam itu juga warga langsung berusaha membersihkan material longsor dan mengevakuasi puing-puing rumah yang roboh. Namun karena terkendala hujan, evakuasi dilanjutkan pada Kamis (16/2/2023).
Sementara itu, tanah longsor yang menutup akses jalan desa menuju Kecamatan Tirtomoyo hari ini sudah mulai dibersihkan para sukarelawan desa tanggap bencana (desatana), warga, dan Forkompimcam Jatiroto dibantu alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri.
5 Kejadian Longsor dalam Sepekan
Dalam sepekan, sedikitnya lebih dari lima lokasi longsor di Desa Brenggolo. Rumah-rumah warga yang banyak didirikan di bawah tebing-tebing sangat rawan tertimpa longsor.
Plt Kepala BPBD Wonogiri, Teguh Setiyono, menyampaikan BPBD Wonogiri memanfaatkan jaringan-jaringan Destana di masing-masing desa dalam penanganan bencana baik banjir, longsor, maupun lainnya.
Para sukarelawan Destana sudah dibekali pemahaman mitigasi dan penanganan bencana. Selain menangani bencana, mereka juga secara otomatis menyosialisasikan tanda-tanda atau kerentanan bencana kepada warga di desa.
Dengan demikian warga desa lebih awas, waspada, dan sadar terhadap potensi bencana yang bisa terjadi di desanya. “Jumlah petugas BPBD terbatas. Tidak bisa jika harus ke setiap lokasi bencana. Makannya kami harus bekerja sama dengan jaringan-jaringan Destana,” ujar Teguh saat ditemui Solopos.com di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri, Kamis.
Tim BPBD, lanjut Teguh, tetap memantau dan mendatangi lokasi bencana yang dinilai cukup parah. Di sisi lain, lanjut dia, sudah ada 20 alat early warning system (EWS) tanah longsor di beberapa wilayah Wonogiri.
Data yang diperoleh Solopos.com dari BPBD Wonogiri EWS tanah longsor terpasang di Purwantoro, Kismantoro, Sidoharjo, Karangtengah, Wonogiri. Manyaran, Bulukerto, Tirtomoyo, Jatiroto, dan Slogohimo.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
