SOLOPOS.COM - Ilustrasi obat Covid-19. (Antara)
Solopos.com, SOLO – Enam wilayah di Soloraya, Jawa Tengah, masih masuk zona oranye Covid-19. Hal ini menunjukkan tingkat risiko penularan Covid-19 di wilayah tersebut sedang dan patut diwaspadai.
Keenam wilayah tersebut adalah Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, Kabupaten Klaten, Kabupaten Wonogiri. Sementara Kabupaten Boyolali masuk kategori zona kuning yang artinya tingkat penularan Covid-19 di sana cenderung lebih rendah.
Hal tersebut diketahui berdasarkan Peta Zonasi Risiko yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 per 30 Mei 2021. Peta zonasi risiko itu disusun berdasarkan penilaian terhadap beberapa hal.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Klaten Tambah 69 Orang, 31 Di Antaranya Dari Manisrenggo
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menegaskan Peta Zonasi Risiko tersebut semestinya diperhatikan dengan baik oleh pemerintah daerah guna mencegah lonjakan kasus positif.
"Ingat, zonasi risiko ini bukan sekedar zonasi yang bisa diabaikan dan dianggap enteng. Kepala daerah harus memantau perkembangan kabupaten/kota di daerahnya masing-masing," tegas Wiku dalam siaran pers di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (4/6/2021).
Pemerintah daerah juga harus memastikan fasilitas pelayanan kesehatan memadai dan siap menangani pasien Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat. Dan upaya antisipasi ini harus dilakukan mengingat tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit cenderung meningkat pada beberapa daerah.
Baca juga: Kuliner Unik di Warung Miring Wonogiri: Mi Ayam Nampol & Es Asem Segar
Mengingat potensi penularan Covid-19 yang masih cukup tinggi, masyarakat diimbau untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Mulai dari menjaga jarak fisik, memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Penerapan protokol kesehatan itu merupakan salah satu upaya melindungi diri dari penularan Covid-19. Kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan itu menjadi kunci penting dalam mempercepat penanganan pandemi.