SOLOPOS.COM - (Istimewa/Harjono)

Solopos.com, SRAGEN — Sekitar 60% dari 1.075 pedagang Pasar Gemolong sudah divaksin hingga dosis kedua atau tuntas. Saat ini, masih ada sekitar 400 pedagang di pasar tradisional itu yang belum divaksin dengan berbagai alasan.

Lurah Pasar Gemolong, Harjono, mengakui kesadaran pedagang untuk mengikuti vaksin Covid-19 tergolong tinggi. Mereka mengikuti program vaksinasi yang diselenggarakan pemerintah desa (pemdes) di masing-masing tempat tinggal pedagang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Saat ini, pengelola pasar terus mengampanyekan supaya semua pedagang segera mengikuti vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Animo Warga Ikuti Vaksinasi Covid-19 di Kantor UPTPK Sragen Merosot

“Sekarang sudah 60% pedagang Pasar Gemolong yang sudah divaksin baik dosis pertama dan kedua,” jelas Harjono kepada Solopos.com, Senin (4/10/2021).

Demi mendukung pelaksanaan protokol kesehatan, Pasar Gemolong sudah dilengkapi 10 wastafel. Jumlah wastafel itu belum termasuk yang disediakan pedagang secara swadaya.

Sebagian besar wastafel itu terpasang di pintu masuk pasar. Sebagian lagi tersebar di bagian dalam pasar.

Baca Juga: Karyawan BUMD Sragen Diwajibkan Cari 5 Sasaran Vaksinasi Covid-19

Harjono mengakui kesadaran pedagang untuk melaksanakan protokol kesehatan sudah baik mulai dari disiplin memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.

Setiap hari, pengelola pasar juga berpatroli keliling pasar untuk mengingatkan pedagang dan pengunjung selalu melaksanakan protokol kesehatan dengan benar.

“Untuk jumlah pengunjung, saat ini masih seperti biasa. Namun, [perekonomian] di pasar mulai menggeliat sehingga ada peningkatan omzet pedagang,” jelas Harjono.

Baca Juga: Cakupan Vaksinasi Lebihi Target, Kapan Sragen Masuk Level 2 PPKM?

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen sempat menutup Pasar Gemolong selama beberapa hari pada Juli 2020 lalu.

Penutupan pasar itu dilaksanakan menyusul adanya sejumlah pedagang yang terkonfirmasi positif corona.

Walau hanya ditutup beberapa hari, dampaknya cukup besar bagi pedagang. Sejak ditutup pada tahun lalu, jumlah pengunjung Pasar Gemolong terus mengalami penurunan.

Baca Juga: 153 Pedagang Malam Gairahkan Ekonomi di Pasar Gemolong 2 Sragen

Sejumlah pedagang bahkan terpaksa menutup kios dan los mereka karena sepinya pembeli. Penurunan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ke level 3 di Kabupaten Sragen membuat kunjungan warga ke pasar sedikit meningkat.

“Untuk kios, saat ini masih banyak yang belum buka,” papar Harjono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya