SOLOPOS.COM - Warga mengusung tumpeng saat diarak menuju lokasi panen raya padi organik di Desa Gentungan, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Senin (20/6/2022). (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR–Panen raya padi organik di Desa Gentungan, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Senin (20/6/2022) dimeriahkan dengan arak-arakan tumpeng.

Sebanyak 60 tumpeng kecil dan dua tumpeng utama diusung warga dari lokasi di sekitar Embung Setumpeng menuju lokasi panen.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Selanjutnya, tumpeng-tumpeng tersebut diserahkan kepada warga masyarakat.

Pembina kelompok tani organik Desa Gentungan, Hasim Ashari mengatakan kegiatan tersebut merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang baik.

Selain itu, tumpeng-tumpeng tersebut juga dibuat dari beras hasil sawah organik setempat.

Baca Juga: Gara-Gara Kelompok Tani Padi Organik, Jateng Diganjar Penghargaan BI

“Hari ini panen raya ada arak-arakan tumpeng menuju lokasi panen raya. Semuanya ada 60 tumpeng kecil-kecil, yang utama ada dua tumpeng yang semuanya berbahan padi organik Tani Mulyo 1. Lalu tumpeng dibawa lagi ke gazebo-gazebo di sini dan dipersembahkan kepada masyarakat gratis,” ujarnya kepada wartawan di sela-sela acara.

Kegiatan ini dihadiri oleh pejabat Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Karanganyar, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dan sebagainya.

Panen raya di Desa Gentungan menyasar 22 hektare (ha) sawah organik yang dikelola Kelompok Tani Mulyo 1.

“Yang akan dipanen di sini 22 hektare dan untuk seremonial ini 1.000 meter persegi,” imbuh Hasim.

Sementara itu, pada Minggu (19/6/2022) juga diadakan rangkaian acara panen raya dengan kegiatan jalan sehat, kirab memedi sawah, dan pertunjukan wayang tingklung.

Baca Juga: Pertanian Klaten: Petani Desa Gempol Beralih Menanam Padi Organik, Ini Alasannya

Sebelumnya, menyongsong panen raya ini juga diselenggarakan Festival Memedi Sawah di sawah sekitar Embung Setumpeng sejak 5 Juni lalu.

Memedi ini jumlahnya banyak dan jenisnya beragam. Ada pocong, genderuwo, tengkorak, memedi anak kecil, dan sebagainya. Memedi ini adalah karya warga sekitar dan dilombakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya