SOLOPOS.COM - Perwakilan keluarga yang punya hajatan mantu menerima kedatangan tim Pimpinan Kecamatan Sambirejo dan Dinkes Sragen di Dukuh Kebonloji, Desa Jambeyan, Sambirejo, Sragen, Sabtu (29/4/2023). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Ratusan warga diduga keracunan makanan dari paket punjungan yang dibagikan salah seorang warga menggelar hajatan di Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Sabtu (29/4/2023).

Pimpinan Kecamatan Sambirejo, Sragen, yang dikoordinasi Camat Sambirejo Didik Purwanto bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen mendatangi lokasi hajatan warga itu di Dukuh Kebonloji RT003, Desa Jambeyan, Sabtu siang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Mereka mengimbau kepada pemilik hajatan, Suwarno, agar prosesi hajatan mantu yang dihelat Minggu (30/4/2023) besok digelar secara sederhana.

Imbauan itu disampaikan Camat Sambirejo Didik Purwanto secara langsung kepada keluarga yang menggelar hajatan mantu. 

Didik menyampaikan imbauan didampingi Danramil Sambirejo Kapten (Inf) Prihatin Yudo Triwidodo dan perwakilan Polsek Sambirejo serta Kepala Dinkes Sragen Udayanti Proborini serta pejabat Dinkes Sragen.

“Musibah keracunan massal itu tidak ada unsur kesengajaan. Hajatan tetap jalan tetapi diadakan secara sederhana. Misalnya, campursari ya mungkin bisa dibatalkan. Untuk penyajian makanannya supaya lebih berhati-hati lagi. Kalau bisa hajatan dipercepat juga,” kata Didik saat berbincang dengan Solopos.com di Jambeyan, Sambirejo, Sragen, Sabtu siang.

Saat mendatangi pemilik hajatan, Tim Dinkes juga mengimbau sejumlah warga yang ikut membantu dan mengambil sampel air yang digunakan untuk memasak. 

Saat pengambilan sampel air, Tim Dinkes menggunakan botol yang sudah disterilisasi. Selain itu mereka juga melihat sanitasi lingkungan. Dalam kesempatan itu ada warga yang bertanya tentang hasil uji laboratorium atas sampel itu.

Kepala Dinkes Sragen Udayanti Proborini menjelaskan hasil laboratorium atas sampel yang diambil tidak bisa seketika diketahui karena sampel itu harus dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jateng di Semarang.

Perwakilan keluarga pemilik hajatan, Siswo Widodo, 63, saat ditemui wartawan, mengatakan paket makanan hantaran atau punjungan yang sudah diedarkan sebanyak 613 dus. 

Dia menerangkan punjungan itu dibagikan di wilayah Desa Jambeyan yang paling banyak, ada juga di Desa Sukorejo, hingga Dukuh Sidomukti dan Dukuh Lempong masuk wilayah Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar.

“Kalau dagingnya sebenarnya dibeli masih segar dari jagal di Sragen. Daging itu langsung dimasak sehingga tidak masuk kulkas. Dimasak terik. Kami tidak tahu kok ada yang mengeluh sakit. Yang mengeluh tidak hanya satu dua, tapi ada keluarga yang sakit, termasuk istri saya. Tapi yang rewang ikut makan juga enggak apa-apa,” terangnya didampingi istri pemilik hajatan, Sumarni.

Siswo mewakili warga yang punya hajatan mengaku prihatin dengan musibah keracunan massal itu. Dia berharap para warga kembali sehat semua.

Dia mengatakan imbauan dari Polsek, Koramil, dan Kecamatan akan dilaksanakan dengan tetap melanjutkan hajatan secara sederhana pada Minggu pagi. “[Kami mendapat imbauan] untuk makanan yang dihidangkan supaya lebih berhati-hati,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya