SOLOPOS.COM - Bawaslu Boyolali melantik 66 personel Panwascam untuk Pilkada 2024 di Hotel Azhima Ngemplak, Boyolali, Jumat (24/5/2024). (Istimewa/Bawaslu Boyolali) Bawaslu Boyolali melantik 66 personel Panwascam untuk Pilkada 2024 di Hotel Azhima Ngemplak, Boyolali, Jumat (24/5/2024). (Istimewa/Bawaslu Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Boyolali melantik 66 anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan atau Panwascam untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Hotel Azhima Ngemplak, Boyolali, Jumat (24/5/2024). Anggota Panwascam yang akan bertugas di 22 kecamatan itu didominasi wajah lama.

Acara pelantikan turut dihadiri oleh Ketua Bawaslu Jateng Muhammad Amin, Sekda Boyolali Wiwis Trisiwi Handayani, dan camat atau perwakilan dari 22 kecamatan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sekda Wiwis mengapresiasi kerja jajaran pengawas Bawaslu Boyolali saat Pemilu 2024. Wiwis juga menyatakan kesiapan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali untuk menyukseskan Pilkada 2024. Tak lupa, Wiwis menekankan pentingnya Aparatur Sipil Negara (ASN) di Boyolali untuk menjaga netralitas.

“ASN Boyolali tidak mungkin ditarik-tarik dalam kepentingan Pilkada karena semua ASN terikat dengan kode etik yang menjunjung tinggi asas netralitas ASN sesuai peraturan perundang-undangan,” jelasnya dalam siaran pers yang diterima Solopos.com dari Bawaslu Boyolali, Minggu (26/5/2024).

Lebih lanjut, Ketua Bawaslu Jateng, Muhammad Amin, turut mengapresiasi kerja-kerja pengawasan yang dilaksanakan Bawaslu Boyolali. Amin mengatakan semua dugaan pelanggaran baik yang bersumber dari temuan atau laporan masyarakat mampu diselesaikan oleh Bawaslu Boyolali tepat waktu dan profesional.

“Boyolali merupakan episentrum politik di Jawa Tengah maupun nasional pada saat Pemilu berlangsung. Namun, Bawaslu mampu menjalankan tugas pengawasan dengan sangat baik. Ini bukti adanya soliditas tim Bawaslu Boyolali dan juga profesionalitas semua elemen pengawasan,” kata dia.

Amin juga menyoroti putusan administrasi Bawaslu Boyolali terkait dugaan pergeseran suara di dalam satu kecamatan telah diputus pada saat yang tepat. Rekomendasi Bawaslu Boyolali juga telah ditindaklanjuti KPU RI dalam forum rekapitulasi tingkat nasional.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Boyolali, Widodo, menyampaikan setelah acara pelantikan Panwascam 22 kecamatan dilanjutkan dengan pembekalan dan orientasi.

“Ada 66 anggota panwascam yang kami lantik, 57 dari existing atau lama dan sembilan wajah baru. Kecamatan yang tidak ada keterwakilan perempuan yaitu Musuk, Boyolali, Teras, Simo, dan Wonosegoro,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Sebelumnya, Bawaslu Boyolali menggelar seleksi panwascam dengan dua jalur yaitu jalur existing dan baru. Panwascam baru diseleksi setelah panwascam existing terpilih.

Ia mengatakan Panwascam Musuk, Boyolali, Teras, dan Wonosegoro merupakan pengawas existing. Sedangkan anggota Panwascam Simo adalah pengawas baru. Widodo mengatakan penyebab Simo tidak ada keterwakilan perempuan pada beberapa kecamatan itu karena tidak ada calon dari kalangan perempuan yang lolos tes wawancara.

”Dalam materi pembekalan, saya menekankan kepada Panwascam untuk bekerja secara profesional dan menjunjung tinggi integritas. Sehingga, mampu menjalankan tugas pengawasan Pilkada yang akan datang dan bisa berhasil dengan sukses,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya