SOLOPOS.COM - Pencarian korban longsor di Desa Ngroto, Kismantoro, Wonogiri, hari keenam, Minggu (10/12/2023). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Operasi pencarian warga Desa Ngroto, Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri, Mijem, 63, yang menjadi korban longsor sudah berlangsung selama tujuh hari tanpa hasil. Sesuai ketentuan, operasi dihentikan.

Kepala Desa Ngroto, Wagiman, saat dihubungi Solopos.com, Senin (11/12/2023), mengatakan operasi search and rescue (SAR) korban tanah longsor di Dusun Mendeng, Desa Ngroto, resmi ditutup pada hari ketujuh, Senin pukul 16.30 WIB.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Tim SAR gabungan yang terdiri dari banyak pihak sudah berusaha keras dan semaksimal mungkin untuk menemukan korban yang tertimbun, tetapi belum membuahkan hasil. Perempuan lansia itu tak ditemukan.

Penghentian operasi pencarian korban longsor di Kismantoro, Wonogiri, itu sudah disepakati semua pihak. Selanjutnya, hanya akan dilakukan pemantauan di lokasi kejadian. “Operasi ditutup setelah tujuh hari. Korban belum ditemukan. Penutupan operasi ini juga demi keselamatan tim SAR,” kata Wagiman.

Dia melanjutkan setelah ini area lokasi kejadian untuk sementara ditutup bagi semua orang mengingat kondisi yang rawan longsor susulan. Semula, tim tanggap bencana Desa Ngroto berencana melanjutkan pencarian. Namun, atas beberapa rekomendasi dan pertimbangan, hal itu urung atau ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.

Menurut Wagiman, keluarga korban longsor di Kismantoro, Wonogiri, itu juga sudah sepakat dan menerima operasi pencarian pada Senin sore. Mereka memahami operasi pencarian itu sudah dilakukan semaksimal mungkin. Keluarga korban sudah menggelar tahlilan selama tujuh hari setelah korban dinyatakan tertimbun longsor.

“Material longsor sudah disisir habis dari bawah sampai tengah, mendekat atas. Tetapi sama sekali tidak ditemukan korban,” ujar dia.

Wagiman menceritakan korban tertimbun longsor saat sedang memupuk tanaman padi di sawah, Selasa (5/12/2023) sekitar pukul 09.45 WIB. Sebelum tertimbun material longsor sebenarnya korban sempat bertemu warga lain di sawah.

Tim SAR Ditarik Kembali

Mereka sempat mengobrol. Namun, kedua orang itu berpisah menuju sawah masing-masing yang letaknya berjauhan. Saat peristiwa terjadi, warga lain tidak tahu persis bagaimana kondisi dan di mana lokasi terakhir korban.

Menurut dia, Desa Ngroto memang cukup berisiko terjadi bencana tanah longsor. Beberapa tahun terakhir tanah longsor terjadi di desa itu saat musim hujan. Hanya, lokasi longsor biasanya jauh dari permukiman sehingga tidak pernah memakan korban.

Camat Kismantoro, Wonogiri, Sularto, juga mengatakan warga lansia yang menjadi korban tanah longsor di Desa Ngroto belum kunjung ketemu pada pencarian hari ketujuh.

Proses pencarian terpaksa dihentikan atas kesepakatan semua pihak dan demi keselamatan bersama. Seluruh personel gabungan operasi pencarian dikembalikan kepada satuan masing-masing.

“Korban tidak ditemukan. Tidak ada tanda-tanda dari korban yang ditemukan baik berupa benda, organ tubuh, maupun bau yang identik,” kata Larto.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Trias Budiono, menyampaikan selama tujuh hari, proses pencarian dilakukan dengan peralatan sederhana dibantu dengan sejumlah selang air untuk menyemprot material tanah.

Pada pencarian hari ketiga, sempat terjadi gerakan tanah persis di samping lokasi kejadian sehingga terpaksa dihentikan sementara lebih awal demi keselamatan tim pencari. Di sisi lain, pada saat itu muncul seekor ular dari tanah yang bergerak sehingga membuat panik tim pencari.

Trias menyebut tim gabungan pencarian sejak hari pertama hingga ketujuh tidak kurang dari 200 personel. Mereka berasal dari berbagai satuan dan sukarelawan warga. “Tetapi memang belum menemukan hasil. Selanjutnya tetap ada pemantauan,” kata Trias.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya