SOLO–Sekitar 70% warga kelas pinggiran di kawasan Terminal Tirtonadi Solo diperkirakan tak lagi terjerat rentenir.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Mereka mengaku bisa bangkit dan membuka usaha kecil-kecilan setelah mendapatkan pembekalan pengetahuan, skill serta permodalan.
Ketua Majelis Asy Syifa Gilingan Solo, Mbah Wono, mengaku siap menunjukkan warga pinggiran binaannya yang tak lagi terjerat rentenir.
Dengan terus mendampingi dan memberikan dukungan, lanjutnya, saat ini ada 80-an warga pinggiran di kawasan Terminal Tirtonadi yang sudah mandiri dengan usaha kecil-kecilan.
”Ada yang usaha rumah tangga, usaha daur ulang, usaha dengan keahliannya hingga usaha pedagang gorengan,” ujar Mbah Wono kepada wartawan di sela-sela membuka pelatihan pembuatan fried chicken bagi 150-an ibu-ibu kurang mampu di Taman Tirtonadi, Solo, Kamis (22/12/2011).
Selain perbaikan kualitas hidup dari sisi ekonomi, sambung Mbah Wono, warganya yang aktif mengikuti pembinaan agama dan kegiatan sosial kemasyarakatan juga telah memiliki kegiatan rutin yang positif.
Sebelumnya, aku Mbah Wono, masih banyak dari mereka yang berprofesi sebagai tuna susila. ”Sekarang aktivitasnya mengikuti pengajian, bersih-bersih kota, hingga disibukkan dengan usaha kesehariannya,” terangnya.
Dalam pelatihan 150-an ibu-ibu kurang mampu tersebut, kata Mbah Wono, mereka juga akan mendapatkan pinjaman modal bergilir tanpa bunga.
(asa)