SOLOPOS.COM - Ratusan siswa SMK Warga Solo mengikuti pelatihan penggunaan APAR. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Sekitar 700 siswa SMK Warga Solo mendapat pelatihan penggunaan alat pemadam api ringan (APAR). Hal ini dilakukan guna mencegah risiko kebakaran di area sekolah maupun industri.

Kepala SMK Warga Solo, Darmanta, mengatakan pelatihan penggunaan APAR diikuti oleh para siswa kelas X, XI, dan XII. Mereka berasal dari tiga jurusan, yakni teknik permesinan, teknik kendaraan ringan, dan teknik elektronika industri.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Sebenarnya, kegiatan pelatihan penggunaan APAR merupakan kegiatan rutin di SMK Warga Solo. Di area sekolah sudah dilengkapi APAR yang dipasang di tempat praktik kerja siswa seperti bengkel maupun ruangan sekolah,” kata dia, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (14/11/2023).

Para siswa mengikuti materi pelatihan penggunaan APAR yang diberikan petugas pemadam kebakaran Solo. Mereka mendapat teori cara penggunaan APAR saat terjadi kebakaran.

Penggunaan APAR efektif memadamkan kobaran api kategori kecil. Tabung APAR berisi bahan pemadam kebakaran bertekanan tinggi.

Pelatihan langsung dilanjutkan dengan praktik menggunakan APAR yang diawali dengan melepas pengunci tuas, dan menekan tuas untuk mengeluarkan isi tabung APAR.

“Para siswa juga praktik langsung menggunakan APAR. Ini bagian edukasi dan pengalaman bagi siswa yang bermanfaat saat terjun ke dunia kerja,” ujar dia.

Menurut Darmanta, banyak lulusan SMK Warga Solo terserap ke industri manufaktur, otomotif, maupun sektor industri lain yang bersinggungan erat dengan mesin-mesin pabrik.

Mereka telah dibekali pelatihan dasar pencegahan risiko kebakaran di industri. Sehingga, bisa langsung menindaklanjuti jika muncul kobaran api di area pabrik.

Tidak hanya di lingkungan pabrik, para siswa diharapkan mampu merespons cepat jika terjadi kobaran api di area perkantoran atau gedung.

“Bekal pelatihan pencegahan dini kebakaran bisa digunakan kapanpun dan dimanapun. Ini sangat penting karena mereka merupakan calon-calon sumber daya manusia (SDM) yang diproyeksikan terserap menjadi tenaga kerja sektor industri,” papar dia.

Sementara itu, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMK Warga Solo, Hari Eko Purnomo mengatakan para siswa juga mengikuti simulasi pemadaman kebakaran menggunakan kain basah. Mereka membawa kain basah yang digunakan untuk memadamkan kobaran api.

Kegiatan pelatihan penggunaan APAR dan pencegahan kebakaran bakal dilaksanakan secara rutin. “Kegiatan berlangsung sekitar 1,5 jam. Diawali dengan materi teori sekitar 15 menit. Kemudian dilanjutkan praktik penggunaan APAR dan simulasi pemadaman kebakaran menggunakan kain basah,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya