SOLOPOS.COM - Dua pelajar mengikuti vaksinasi yang diadakan di SMK Sukawati, Sragen, Rabu (6/10/2021). (Istimewa/SMK Sukawati)

Solopos.com, SRAGEN — Percepatan vaksinasi bagi pelajar secara serentak membawa harapan baru bagi SMK Sukawati, Sragen, dan wali siswanya, Mereka sudah merindukan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh.

Sebanyak 707 siswa di SMK di sekolah itu divaksin secara serentak pada Rabu (6/10/2021).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala SMK Sukawati, Pranowo Hadi, kepada Solopos.com, Kamis (7/10/2021), menyampaikan para siswa antusias mengikuti vaksinasi karena mereka ingin segera PTM secara penuh. Dia menerangkan PTM terbatas di sekolah ini dimulai sejak awal September lalu.

Dia berharap PTM bisa dilakukan secara penuh karena Sragen sudah masuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2. Dia mengungkapkan 90% orang tua siswa menghendaki adanya PTM penuh.

Baca Juga: Level Turun, Sejumlah SMA di Sragen Mulai Tambah Siswa Ikut PTM

“Kami sudah membagikan angket ke orang tua siswa. Hasilnya 90% orang tua menginginkan PTM. Sekolah kami berbasis kompetensi praktik sehingga PTM lebih efektif,” ujarnya.

Pranowo mencatat hanya 10% siswa SMK Sukawati yang mengikuti vaksinasi di tempat domisili. Pranowo mengapresiasi para tenaga kesehatan dari Puskesmas Sragen Kota yang sigap dalam vaksinasi.

vaksinasi pelajar SMK Sukawati
Ratusan pelajar antre menunggu panggilan untuk mengikuti vaksinasi di SMK Sukawati, Sragen, Rabu (6//10/2021). (Istimewa/SMK Sukawati)

Penyuntikan vaksin untuk 707 siswa itu, kata dia, bisa rampung dalam waktu sehari. Persiapan administrasi dan sarana lainnya sudah dilakukan sepekan sebelumnya.

Pranowo mengatakan vaksin dilaksanakan di halaman sekolah. Selama vaksinasi, guru dan kepala sekolah serta pemilik yayasan Ny. Sutiarti Sunaryo yang berumur 85 tahun memantau secara langsung.

Baca Juga: Aksi Para “Koboi” Djoko Tingkir Sragen Gaet Warga Agar Mau Divaksin

“Vaksinasi itu menyasar siswa Kelas X-XII. Ada anak yang sebelumnya takut tetapi setelah kami dampingi akhirnya mau divaksin,” ujarnya.

Dia mengatakan petugas puskesmas bertanggung jawab dalam pelaksanaan vaksinasi. Dia menyampaikan para petugas puskesmas sampai memeriksa setiap siswa yang keluar gerbang untuk memastikan siswa yang bersangkutan sudah divaksin. Dia berharap dengan percepatan vaksinasi bisa segera membentuk kekebalan komunal dan tren kasus baru Covid-19 bisa turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya