SOLOPOS.COM - Pedagang mulai memasukkan barang-barang ke kios baru di Pasar Gedhe Klaten, Selasa (1/8/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten memastikan 75 persen pedagang sudah siap berjualan di gedung baru Pasar Gedhe Klaten. Mereka sudah mengurus syarat administrasi dan menerima kunci kios/los.

Itu artinya Pasar Gedhe Klaten sudah memenuhi syarat untuk diresmikan. Di sisi lain, Pemkab Klaten masih menyiapkan skenario untuk pedagang oprokan. Para pedagang oprokan itu rencananya ditempatkan di bagian belakang pasar.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Sampai sekarang sudah lebih dari 75 persen pedagang yang masuk. Dari informasi lurah pasar, lebih dari 750 pedagang sudah melengkapi administrasi dan menerima kunci. Sisa 25 persen segera,” kata Kepala DKUKMP Klaten, Anang Widjatmoko, saat ditemui Solopos.com di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (7/8/2023).

Anang mengatakan sesuai komitmen, Kamis (10/8/2023) merupakan batas waktu terakhir bagi 1.000-an pedagang Pasar Gedhe Klaten untuk mengosongkan pasar darurat. Mereka harus segera pindah ke los maupun kios baru yang sudah disiapkan di bangunan baru Pasar Gedhe.

Soal pedagang oprokan, Anang mengatakan setelah Kamis (10/8/2023), DKUKMP baru berencana memindahkan pedagang oprokan. Skenario bagi pedagang oprokan sudah disiapkan. Mereka disediakan lokasi di belakang pasar.

Kawasan di depan pasar tetap harus steril dari pedagang. Jam berjualan pedagang oprokan juga dibatasi hingga pukul 07.00 WIB. “Untuk pedagang oprokan kami menerapkan pukul 07.00 WIB harus bersih. Kasihan pedagang di dalam pasar. Harus ada win-win solution,” kata Anang.

Ditemui sebelumnya, Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan sudah ada penyerahan operasional sementara Pasar Gedhe Klaten dari Kementerian PUPR ke Pemkab Klaten sekaligus penyerahan kunci pasar serta kios.

Pemkab Usulkan Peresmian oleh Presiden Jokowi

Soal peresmian pasar, Mulyani mengatakan syarat pasar bisa diresmikan ketika 75 persen kapasitas pasar sudah terisi. Mulyani juga menjelaskan yang punya gawe peresmian itu yakni Kementerian PUPR. Dia sebelumnya sudah mengusulkan ke Kementerian PUPR agar pasar tersebut bisa diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebelumnya, sejumlah pedagang mencicil memindahkan barang dagangan mereka ke kios Pasar Gedhe, Selasa (1/8/2023). Selain pedagang kios, para pekerja juga merampungkan pembuatan etalase pedagang los yang dikoordinasikan paguyuban.

Ketua Paguyuban Manunggal Pasar Gedhe Klaten, Suyadi, mengatakan perwakilan pedagang bersama dinas menggelar acara slup-slupan di Pasar Gedhe Klaten, Senin (31/7/2023) malam. Upacara selamatan yang menjadi tradisi masyarakat Jawa itu menandai para pedagang mulai pindahan ke bangunan pasar yang baru.

“Hari ini [Selasa, 1/8/2023] pedagang mulai bisa menempatkan barang dagangan mereka. Harapannya nanti bisa serentak pada Kamis [10/8/2023] sudah pindah semua di sini dan yang di darurat sudah ditutup,” kata Suyadi saat ditemui di Pasar Gedhe Klaten, Selasa (1/8/2023).

Para pedagang sebelumnya sudah menerima kunci kios. Sudah ada pembagian tempat jualan bagi para pedagang. Secara umum, proses pembagian los dan kios berlangsung lancar. Jumlah pedagang los ada 500an pedagang.

Sementara itu jumlah pedagang kios sekitar 450 pedagang. “Untuk fasilitas air dan listrik sudah siap semua. Bahkan listriknya ada dua sumber yakni dari PLTS dan PLN,” kata Suyadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya