SOLOPOS.COM - Suasana kios sebelah selatan kawasan wisata religi Boyolali bekas Pasar Hewan Singkil, Selasa (29/8/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Sebanyak 76 kios disediakan di kawasan wisata religi yang berlokasi di bekas Pasar Hewan Singkil Boyolali. Dari 76 kios tersebut, sebanyak 58 kios sudah ada penyewanya sedangkan 18 kios sisanya belum terisi.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di lokasi pada Selasa (29/8/2023), deretan kios berada dalam satu gedung dengan dua sisi. Ada yang menghadap selatan ada pula yang utara. Sisi utara telah selesai dipasangi paving di bagian depannya sedangkan sisi selatan masih berupa tanah.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dulu kios menghadap ke barat dan selatan. Seluruh bangunan kios terlihat sudah tertata tanpa terlihat tukang yang membangun atau memperbaiki. Beberapa pemilik kios juga telah mulai buka seperti kios makanan, fotokopi, alat rumah tangga, dan lain sebagainya.

Namun, sebagian besar belum buka. Salah satu pedagang makanan, Sukas, mengatakan ia telah mulai berjualan di kios kawasan yang kini menjadi lokasi wisata religi Boyolali tersebut sejak 2017. Ia merasakan berjualan di area Pasar Hewan Singkil selama 1,5 tahun.

Kemudian saat masa pandemi Covid-19 dan jelang pembukaan kawasan wisata religi tersebut ia juga masih berjualan. “Dulu waktu masih ada pasar hewan ramai. Habis pasar hewan dipindah ya agak turun, yang turun lagi pas Covid-19 itu. Kemudian, ini mau dijadikan kawasan wisata religi harapan kami bisa ramai lagi,” kata dia kepada Solopos.com di kiosnya, Selasa.

Ia menjelaskan beberapa pedagang memang belum membuka kios. Penyebabnya ia tak tahu pasti. Menurutnya, ada beberapa penyewa kios yang belum mengambil kunci. “Kalau kemarin saya mulai buka, terus dipasang listrik ini,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Infrastruktur Pembinaan dan Penataan Pedagang Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali, Aris Sulistyanto, menjelaskan awalnya ada 89 kios yang aktif di Pasar Hewan Sunggingan atau Singkil.

Kemudian, pada 2022 dilakukan pendataan dan terverifikasi sebanyak 76 kios yang aktif sehingga dibangun sesuai jumlah tersebut di kawasan wisata religi Boyolali. Kios sisi selatan menghadap parkiran dan jalan, kemudian di sisi utara menghadap parkir dan area kawasan wisata religi.

“Dari 76 [kios] kami tetap melakukan verifikasi, ternyata yang masih buka aktif sampai kemarin awal Agustus pengundian itu ada sekitar 58 [kios],” kata dia saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa.

Aris menjelaskan ada sekitar 31 pedagang yang tidak terelokasi sehingga dipindah area dagangnya ke Pasar Sidodadi, Pasar Sunggingan, dan Pasar Ngebong. Dengan demikian, masih tersisa 18 kios di kawasan wisata religi yang belum terisi.

Replika Rangkaian Ibadah Haji

Aris mengungkapkan masih menunggu mekanisme yang diputuskan Bupati Boyolali, M Said Hidayat, terkait siapa yang akan mengisi sisa kios. “Kemarin sempat ada wacana digunakan untuk beberapa difabel, terus UMKM perwakilan desa atau kelurahan. Hanya untuk detailnya, kami masih menunggu arahan berikutnya,” kata dia.

Ia menjelaskan ukuran kios di kawasan wisata religi Boyolali yakni 3 meter x 4 meter dengan biaya sewa Rp600.000-an per tahun.

Terpisah, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Boyolali, Yovi Hardianto, mengungkapkan sedang merampungkan pembangunan kawasan wisata religi di bekas Pasar Hewan Singkil.

Ia menjelaskan di kawasan wisata religi tersebut akan ada miniatur kakbah, replika Masjid Nabawi, replika area Sai, tiruan Jabal Rahmah, tiruan Padang Arafah, dan sebagainya.

“Lahan ini dulunya adalah Pasar Hewan Singkil yang nanti di dalamnya akan dibangun beberapa bangunan yang menggambarkan rangkaian ibadah haji, baik di Makkah atau Madinah. Sehingga nanti dapat dimanfaatkan untuk kegiatan manasik haji,” ungkapnya pada Jumat (25/8/2023).

Lebih lanjut, Yovi mengatakan pembangunan kawasan wisata religi itu dimulai sejak 2021. Pada saat itu, Pemkab Boyolali menganggarkan dana Rp925 juta untuk menata lahan eks Pasar Hewan Singkil untuk dijadikan kawasan wisata religi.

Selanjutnya, Pemkab Boyolali menganggarkan kembali sebesar Rp2,8 miliar untuk membuat replika area Sai pada 2022. “Pada 2023 ini, Pemerintah Kabupaten Boyolali kembali mengalokasikan anggaran Rp21 miliar yang terdiri dari lima paket,” lanjut Yovi.

Kelima paket yang dikerjakan pada 2023 yaitu pembangunan Gedung Auditorium dan replika Masjid Nabawi senilai Rp3,6 miliar, lalu pembangunan Gedung Miniatur Kakbah senilai Rp3,2 miliar.

Pembangunan fasilitas pendukung berupa area ticketing senilai Rp2,3 miliar, pembangunan kios Rp5,7 miliar, serta pembangunan sarana prasarana pendukung lainnya senilai Rp6 miliar. “Harapannya nanti seluruh pekerjaan ini bisa selesai pada akhir September 2023,” harap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya