SOLOPOS.COM - Jemaah haji asal Karanganyar berjalan sambil membawa koper saat tiba di Masjid Madaniyah, Selasa (2/8/2022). (Istimewa/Humas Pemkab Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Ribuan anggota jemaah calon haji di Jawa Tengah ramai-ramai membatalkan keberangkatan haji. Selain faktor usia, jemaah calon haji tersebut membatalkan keberangkatan mereka karena lamanya antrean yang mencapai 30 tahun lebih.

Merujuk data Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah, ada sekitar 8.000 calon haji yang membatalkan keberangkatan haji hingga Oktober 2022 ini. Sementara di tahun lalu, terdapat 8.200 calon haji yang membatalkan haji.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Ahyani, mengungkapkan mayoritas jemaah calon haji membatalkan keberangkatan dengan alasan usia. Usia mereka sudah di atas 50 tahun. Sementara daftar tunggu haji mencapai 30 tahun. Sehingga mereka merasa tidak memungkinkan lagi bisa menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.

“Tahun ini saja sudah ada 8.000 calon jemaah haji yang mengundurkan diri,” ungkap dia di sela acara Sapa Jamaah Tunggu Haji yang digelar Kemenag Provinsi Jawa Tengah di Hotel Jawa Dwipa Karangpandan, Karanganyar, pada Senin (7/11/2022).

Baca Juga: Kisah Syekh Nawawi Al-Bantani, Ulama Indonesia yang Mendunia di Abad-19

Kegiatan ini diikuti tokoh masyarakat di Karanganyar dan dihadiri Anggota Komisi VIII DPR, Paryono. Ahyani mengungkapkan animo masyarakat untuk berhaji sangat tinggi. Di Jawa Tengah hingga November jumlah antrean jemaah calon haji tercatat ada sebanyak 873.562 orang.

Padahal dua pekan lalu jumlahnya 855.671 orang. Artinya ada penambahan ribuan orang mendaftarkan diri dalam dua pekan terakhir. Kondisi ini menambah panjang daftar tunggu antrean haji.

“Di Jawa Tengah daftar antrean haji sekarang 30 tahun. Daftar antrean haji paling lama ada di Sulawesi Selatan yang mencapai 45 tahun,” kata Ahyani.

Lamanya daftar antrean haji ini, menurut dia, banyak dimanfaatkan biro-biro umrah. Mereka menawarkan jemaah calon haji untuk membatalkan keberangkatan dan menggantinya dengan ibadah umrah.

Baca Juga: Dapat 86 Kursi Cadangan, Segini Kuota Haji Karanganyar Tahun Ini

Ahyani berharap calon jemaah haji tidak tergoda dengan rayuan para biro umrah tersebut. Dia terus menyosialisasikan agar calon jemaah haji tidak membatalkan keberangkatan haji.

“Eman-eman kalau dibatalkan. Haji dan umrah itu berbeda. Ketika sudah mendaftar haji, jika terjadi sesuatu misalnya meninggal dunia, pemberangkatannya bisa dialihkan ke anaknya atau suami atau istrinya dan lainnya,” katanya.

Kepala Kemenag Karanganyar, Wiharso, mengatakan sejauh ini belum ada calon haji di Karanganyar yang menarik dana dan membatalkan keberangkatan haji. Dia mengatakan ada sebanyak 16.298 orang yang masuk dalam daftar antrean haji di Karanganyar.

“Daftar tunggu haji tambah lama setelah dua tahun tidak ada pemberangkatan haji karena pandemi Covid-19. Setelah dibuka pun kuota yang diberikan belum penuh,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya