Soloraya
Sabtu, 15 April 2023 - 06:58 WIB

8 Fakta Kecelakaan Maut Tol Boyolali: Libatkan 8 Kendaraan, 8 Orang Meninggal

Nimatul Faizah  /  Suharsih  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas menyingkirkan puing-puing kendaraan yang terlibat kecelakaan maut di jalan tol Boyolali, Jumat (14/4/2023). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Peristiwa tragis kecelakaan atau laka maut di Tol Boyolali Km 487+600 A, Gumukrejo, Teras, Boyolali, Jumat (14/4/2023) pagi, menjadi kabar menyedihkan menjelang arus mudik Lebaran 2023.

Kecelakaan beruntun yang terjadi saat waktu makan sahur sekitar pukul 04.00 WIB itu mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Delapan nyawa melayang, belasan orang terluka, dan delapan kendaraan rusak parah.

Advertisement

Peristiwa ini harus menjadi peringatan sekaligus pelajaran bagi para pengendara terutama saat arus mudik dan balik Lebaran karena lalu lintas di jalur tol maupun arteri bakal makin ramai.

Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh Solopos.com, berikut delapan fakta yang patut menjadi perhatian seputar laka maut di Tol Boyolali pada Jumat:

1. Penyebab Rem Blong

Peristiwa kecelakaan maut di dekat rest area tol Boyolali wilayah Teras itu terjadi akibat truk trailer pengangkut besi mengalami rem blong. Muatan besi pada truk itu diduga melebihi kapasitas atau overload sehingga mengakibatkan fungsi pengereman tidak maksimal.

Advertisement

Selain itu, sopir truk trailer itu diduga mengantuk saat melajukan kendaraannya pada pagi menjelang Subuh tersebut. Akibatnya sopir truk kehilangan kendali atas kendaraannya dan menabrak mobil minibus Elf hingga terbanting ke kiri dan membentur kendaraan yang parkir di bahu jalan.

Puing-puing kendaraan berserakan di lokasi tabrakan maut di ruas tol Boyolali di Gumukrejo, Teras, Boyolali

Sementara truk trailer terus melaju dan menabrak enam kendaraan berat lain yang terparkir di bahu jalan karena sopir dan kru truk berhenti untuk istirahat dan makan sahur. Suara benturan kendaraan tersebut terdengar sangat keras sampai ke permukiman warga dan membuat kaca rumah warga bergetar.

2. Libatkan 8 Kendaraan

Total ada delapan kendaraan yang terlibat dalam laka maut di Tol Boyolali pada Jumat pagi. Selain truk trailer pengangkut besi cor yang mengalami rem blong dan menjadi pemicu kecelakaan karambol itu, ada mobil minibus Elf.

Mobil Elf mengangkut 11 orang terdiri atas enam orang dewasa dan lima anak-anak. Kendaraan lain yang terlibat meliputi dua truk pengangkut mobil, dua truk ekspedisi pengiriman paket.

Advertisement

Kemudian satu truk Hino, dan satu truk tangki BBM. Mayoritas kendaraan berat itu terguling dan ringsek di pinggir jalan tol.

3. 8 Orang Meninggal, 13 Orang Terluka

Laka maut di Tol Boyolali pada Jumat pagi mengakibatkan delapan orang meninggal, tiga orang luka berat, dan 10 orang luka ringan. Delapan orang meninggal dunia itu, enam orang merupakan warga Nganjuk dan masih satu keluarga besar.

Mereka bersama lima anak-anak yang berada di mobil Elf dalam perjalanan pulang ziarah ke makam kerabat Purbalingga. Lima anak-anak semuanya selamat meski mengalami luka.

Iring-iringan mobil jenazah mengangkut korban meninggal dalam laka maut tol Boyolali keluar dari halaman RSUD Pandan Arang, Boyolali, Jumat (14/4/2023) malam. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Sedangkan dua korban meninggal dunia lainnya merupakan sopir truk trailer pengangkut besi dan kernet truk ekspedisi. Kedua masing-masing dari Tegal dan Grobogan.

Advertisement

4. Seorang Anak Jadi Yatim Piatu

Seorang anak bernama Melissa Bella menjadi yatim piatu lantaran kehilangan kedua orang tuanya sekaligus dalam laka maut di Tol Boyolali pada Jumat pagi.

Melissa Bella dan kedua orang tuanya, Chayatin dan Yaudi, warga Sumur Pandan RT 00/RW 008, Desa Jekek, Kecamatan Baron, Nganjuk, Jawa Timur, berada di mobil Elf.

Berdasarkan informasi dari kepolisian, Yaudi meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara Chayatin meningal dunia di IGD RSUD Pandan Arang Boyolali.

5. Belasan Jam Evakuasi

Saking banyaknya korban dan kendaraan yang terlibat di mana sebagian besar merupakan kendaraan berat, proses evakuasi kejadian laka maut di Tol Boyolali membutuhkan waktu hingga belasan jam.

Advertisement

Sejak mendapat laporan adanya peristiwa kecelakaan itu, polisi langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan evakuasi baik korban jiwa maupun kendaraan. Mobil Elf dievakuasi pertama pada Jumat pagi, setelah itu berlanjut dengan kendaraan lain.

Proses evakuasi salah satu korban meninggal berlangsung dramatis dan membutuhkan waktu cukup lama karena posisinya terimpit badan truk. Sementara untuk evakuasi kendaraan, awalnya kepolisian dan pengelola jalan tol mengerahkan dua crane.

Namun, hingga pukul 16.00 WIB, proses evakuasi tak kunjung kelar. Polisi kemudian menambah satu crane lagi untuk mempercepat evakuasi.

6. Kapolda Cek Langsung ke Lokasi

Peristiwa laka maut di Tol Boyolali yang mengakibatkan delapan orang meninggal dunia pada Jumat pagi mendapat perhatian khusus dari Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi. Kapolda datang ke lokasi untuk mengecek secara langsung.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. Ahmad Luthfi, meninjau lokasi kejadian kecelakaan maut di Tol Boyolali KM 487.600, Gumukrejo, Teras, Boyolali pada Jumat (14/4/2023). (Solopos.com/Nimatul Faizah)

Kapolda tiba bersama rombongan sekitar pukul 07.50 WIB. Saat itu, jumlah korban meninggal dunia diketahui baru enam orang. Ia langsung memerintahkan jajaran Dirlantas Polda Jateng untuk menyelidiki peristiwa kecelakaan itu, mendokumentasikan dalam bentuk video, dan membersihkan jalur tol hari itu juga.

7. Kendaraan Parkir di Bahu Jalan Tol

Parahnya kecelakaan karambol di jalan tol Semarang-Solo wilayah Boyolali pada Jumat pagi itu tidak lepas dari keberadaan sejumlah kendaraan yang parkir di bahu jalan karena sopir dan kru berhenti untuk makan sahur.

Advertisement

Total ada enam kendaraan berat yang diparkir di bahu jalan tol dan terlibat dalam kecelakaan tersebut. Kasatlantas Polres Boyolali AKP Herdi Pratama menyayangkan hal itu karena bahu jalan tol seharusnya dilarang untuk parkir kendaraan.

Sesuai aturan, fungsi bahu jalan tol hanya untuk sarana emergency seperti kendaraan pecah ban atau kehabisan bahan bakar, tidak boleh untuk parkir dan istirahat. Beberapa sopir dan kru beralasan parkir di bahu jalan karena rest area penuh. Hal ini patut menjadi bahan evaluasi terkait rest area yang dianggap kurang luas.

8. Jalur Fatigue

Ruas tol Semarang-Solo wilayah Boyolali menjadi salah satu lokasi yang cukup sering terjadi kecelakaan berakibat fatal, termasuk laka maut yang mengakibatkan delapan orang meninggal dunia pada Jumat pagi.

Kasatlantas Polres Boyolali AKP Herdi Pratama mengakui tol wilayah Boyolali itu merupakan jalur tengkorak (black spot) atau daerah sering terjadi kecelakaan. Herdi juga mengatakan jalur tol Boyolali merupakan fatigue area atau area lelah bagi pengendara.

Saat tiba di tol Boyolali, mayoritas pengendara sudah lelah setelah menempuh perjalanan jauh namun posisinya nanggung untuk berhenti dan beristirahat karena lokasi tujuan seperti Solo atau Ngawi dirasa sudah dekat.

Dalam kondisi itu, pengemudi yang sudah lelah cenderung memaksakan diri untuk melanjutkan perjalanan agar cepat sampai tujuan. Hal ini rawan memicu kecelakaan lalu lintas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif