SOLOPOS.COM - Pekerja membangun dinding penahan tanah pada pembangunan Viaduk Gilingan di Jl. A Yani, Solo, Minggu (25/6/2023). Dinas Perhubungan akan membuka akses Jl. A Yani simpang Ngemplak hingga Gilingan pada 8 Juli 2023. (Solopos.com/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO–Pembukaan akses Jl A Yani, Solo, tepatnya dari simpang Ngemplak hingga Gilingan termasuk di kawasan Viaduk Gilingan pada Sabtu (8/7/2023) belum bisa dilintasi semua jenis kendaraan.

Teknis pembukaan serta manajemen rekayasa lalu lintas menunggu rapat koordinasi bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Solo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Site Manager Penataan Viaduk Gilingan, Niko Herlambang, menjelaskan sudah menyampaikan rencana pembukaan Viaduk Gilingan kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Masjid Sheikh Zayed Solo, baru-baru ini.

“Untuk fungsional kita belum bisa operasional karena akan tetap ada penyempitan di jembatan karena ada jalur kereta eksisting. Rel yang baru belum bisa dioperasikan karena masih berkaitan pekerjaan di simpang Joglo,” kata dia kepada Solopos.com, Senin (26/6/2023).

Selain itu, lanjut Niko, timnya terkendala gudang di Gilingan, tepatnya di samping Masjid Sheikh Zayed. Butuh pembebasan gudang di Gilingan tersebut.

Menurut dia, bus AC belum bisa melintasi Jl A Yani khususnya Viaduk Gilingan, Solo, pada 8 Juli 2023. Namun, bus non AC masih bisa melintasi Viaduk Gilingan.

Niko menjelaskan penurunan jalan belum bisa maksimal karena jembatan Viaduk Gilingan merupakan bangunan lama atau bangunan zaman Belanda. Fondasi bangunan itu tidak dalam.

“Kalau kita gali sesuai desainnya yang untuk operasional itu posisi fondasinya akan menggantung. Nah itu kan membahayakan di sekitar jembatan  dan membahayakan operasional kereta api,” ungkap dia.

Dia mengatakan teknis pembukaan Viaduk Gilingan serta manajemen rekayasa lalu lintas menunggu rapat koordinasi bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Solo serta pihak-pihak berkepentingan.

Ditanya berapa lama waktu untuk proses pengaspalan jalan, Niko mengatakan sudah memanggil vendor untuk meninjau lapangan yang akan diaspal. Proses pengaspalan empat sampai lima hari. Pengaspalan bagian atas sepanjang 250 meter bisa rampung dalam satu malam.

Terpisah, Gibran mengatakan banyak kendala nonteknis di Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Semarang buntut Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Gibran memohon maaf kepada masyarakat karena pembangunan Viaduk Gilingan molor.

Menurut Gibran, akibat OTT KPK Viaduk Gilingan belum bisa dilewati bus AC. Kondisi ini sama seperti kondisi Viaduk Gilingan sebelum dibangun.

Sebagai informasi, sebanyak empat proyek Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjadi sasaran OTT KPK, Selasa (11/4/2023), di mana satu di antara proyek itu berlokasi di Solo yakni pembangunan rel ganda Solo-Kalioso.

KPK melakukan OTT terhadap total 25 orang di Jakarta, Depok, Semarang, dan Surabaya, Selasa lalu. Meski demikian, hanya 10 orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Mereka adalah Direktur Prasarana Perkeretaapian, Harno Trimadi dan Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Semarang Putu Sumarjaya.

Berikutnya, empat orang lainnya dari lingkungan Ditjen Perkeretaapian, yakni Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BTP Jateng, Bernard Hasibuan; PPK BPKA Sulawesi Selatan Achmad Affandi; PPK Perawatan Prasarana Perkeretaapian, Fadliansyah; PPK BTP Jawa Barat Syntho Pirjani Hutabarat.

Selanjutnya, empat orang swasta yang menjadi tersangka, yakni Direktur PT Istana Putra Agung (IPA), Dion Renato Sugiarto; Direktur PT Dwifarita Fajarkharisma (DF), Muchamad Hikmat; Direktur PT KA Manajemen Properti hingga Februari 2023, Yoseph Ibrahim; serta VP PT KA Manajemen Properti, Parjono.

Berdasarkan penelusuran Solopos.com melalui melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), ada sejumlah paket pekerjaan, antara lain PT Calista Perkasa Mulia dengan kontrak Rp127.147.204.800 untuk paket pembangunan jalur ganda kereta api (KA) Elevated Antara Solo Balapan-kadipiro KM KM.106+900 sampai dengan KM. 107+914 termasuk BH 314A dan BH 314B.

PT Calista Perkasa Mulia juga membangun Viaduk Gilingan Solo. Selanjutnya PT Wijaya Karya (Wika) dengan Rp280.477.352.593 untuk pembangunan jalur KA elevated antara Solo Balapan sampai Kadipiro KM 104+700 hingga KM. 107+000 (tahap satu).

Berikutnya PT Adhi Karya dengan kontrak Rp184.418.854.764 untuk pembangunan jalur KA elevated antara Solo Balapan-Kadipiro KM.104+900 sampai dengan KM. 106+900 (tahap dua).

PT Istana Putra Agung dengan kontrak Rp.182.207.461.156,6 untuk pembangunan jalur ganda KA elevated antara Solo Balapan- Kadipiro KM 104+900 sampai dengan KM 106+900. Namun Direktur PT Istana Putra Agung, Dion Renato Sugiarto, menjadi salah satu tersangka suap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya